Kamis 06 Jul 2023 22:22 WIB

Harga Ayam di Tangerang Meroket Rp 55 Ribu per Kilogram, Disperindag: Pakan Mahal

Harga ayam di Kabupaten Tangerang sebelumnya hanya Rp 30 ribu per kilogram.

Penjual memotong daging ayam untuk pelanggan (Foto: ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Penjual memotong daging ayam untuk pelanggan (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Banten, menyebutkan kenaikan harga daging ayam di pasar dipengaruhi oleh tingginya harga pakan ternak. "Ini memang akibat naiknya harga pakan ternak, yang saat ini masih cukup tinggi. Jadi pedagang ayam potong di pasar itu ikut menaikkan," ucap Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat, di Tangerang, Kamis (6/7/2023).

Dia menyebutkan, tingginya harga pakan ternak mempengaruhi kestabilan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat. Seperti salah satunya yang terkena dampak tersebut adalah pada sektor komoditas daging ayam dan telur ayam negeri.

Baca Juga

"Jadi ada dua komoditas yang terdampak itu, daging ayam dan telur dan harga itu sudah bertengger naik sejak Ramadhan sampai sekarang. Kalau kondisi itu terbilang bukan terjadi kenaikan lagi tapi berpindah harga," ujarnya.

Menurut dia, bila kondisi tersebut terus berlanjut harus ada keterlibatan pemerintah pusat dalam mengintervensi terhadap penyebab terjadinya kenaikan harga kebutuhan pangan tersebut. "Selama ini kalau dari daerah sudah mencoba untuk upaya stabilisasi itu dengan menggelar bazar-bazar murah. Namun, kalau penyebabnya harga pakan yang tinggi, harus ada keterlibatan pemerintah pusat untuk intervensi," katanya.

Hingga saat ini, kata dia, sudah seminggu lebih harga daging ayam dan telur masih belum beranjak turun, di mana harga daging ayam di pasar tradisional rata-rata mencapai Rp 48 ribu-Rp 55 ribu per kg, padahal sebelumnya sekitar Rp 25 ribu-Rp30 ribu per kg. Sedangkan, harga telur ayam negeri saat ini Rp 29 ribu-Rp 31 ribu kg.

Iskandar menyebutkan, ada perbedaan harga daging ayam di toko ritel dengan harga di pasar tradisional. "Kalau harga di toko ritel memang sudah tinggi sejak awal. Konsumen mereka juga tetap, jadi sudah terbiasa dengan harga tinggi itu," tuturnya.

Kendati demikian, dalam upaya menekan kenaikan harga tersebut, Disperindag Kabupaten Tangerang berkoordinasi dengan instansi lain menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Kami berupaya menekan kenaikan harga bahan pokok yang terjadi saat ini, antara lain dengan melakukan koordinasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement