Kamis 06 Jul 2023 17:00 WIB

Hasto Nilai Pertemuan Ganjar dan Erick Agar tak Ada Kawin Paksa

PDIP memiliki 10 bakal cawapres Ganjar Pranowo.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir/
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto tak menampik bahwa nama Menteri BUMN Erick Thohir masuk dalam kandidat bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo. Hal tersebut disampaikannya untuk menanggapi pertemuan Ganjar dengan Erick yang terjadi pada Rabu (6/7/2023).

"Kalau opsi-opsi dari calon wakil presiden, bacawapresnya kan Bu Mega menyebutkan ada 10, di antaranya dan ada itu Pak Erick Thohir," ujar Hasto di Rumah Aspirasi, Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Baca Juga

Nama Erick juga beredar dalam banyak hasil survei dan disimulasikan dengan Gajar oleh banyak lembaga. Namun, keputusan terkait cawapres untuk Ganjar ada di tangan ketua umum PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura.

"Sehingga dengan pertemuan-pertemuan itu nanti sudah connect. Tinggal mana yang akan diambil keputusan oleh para pimpinan partai, tentu saja dengan pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya strategis, termasuk aspek elektoralnya," ujar Hasto.

"Tetapi pendekatan-pendekatan personal itu kan juga diperlukan. Sehingga nantinya ketika dilakukan pembahasan secara bersama-sama itu istilahnya buat capresnya juga tidak kawin paksa, karena sudah mengenal," kata Hasto melanjutkan.

Seperti diketahui, Ganjar dan Erick bertemu di rumah perwakilan Jawa Tengah di Jakarta pada Rabu (5/7/2023). Erick tampak membawa kantong bingkisan di dalam plastik berwarna merah dan memberikannya ke Ganjar.

Dalam pertemuan, Erick dan Ganjar terlihat begitu akrab. Keduanya saling lempar senyum. Kedua tokoh nasional itu tampak mengobrol dengan suasana cair. Selain itu, tak ada situasi canggung di antara keduanya layaknya dua orang yang sudah saling mengenal satu sama lain.

Dedi Kurnia Syah selaku direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menilai potensi duet antara Ganjar dan Erick sudah lama diwacanakan. "Bahkan, sukarelawan keduanya sudah terbentuk, pertemuan ini tentu saja dimungkinkan hasil instruksi Presiden (Joko Widodo) untuk melakukan konsolidasi, secara umum pasangan Ganjar dan Erick cukup mendapat respons (masyarakat)," ujar dia seperti dilansir pada Kamis (6/7/2023).

Dedi menilai duet Ganjar dan Erick sangat mungkin terjadi. Hal itu karena, PDIP sebagai pengusung Ganjar tidak perlu koalisi untuk mendorong capres dan cawapres. "Jika membaca peluang PDIP yang tidak memerlukan koalisi, memasangkan Ganjar dan Erick cukup mudah," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement