Kamis 06 Jul 2023 16:20 WIB

Polisi Periksa Empat Saksi Kasus Kecelakaan Lift Sekolah Az Zahrah Bandarlampung

Lift sekolah Az Zahrah terjatuh dan menewaskan tujuh orang pekerja bangunan.

Pihak kepolisian hingga kini belum mendapatkan laporan resmi terkait jatuhnya lift sekolah Az Zahra di Bandarlampung yang menewaskan tujuh orang pekerja bangunan.
Foto: www.nbcmiami.com
Pihak kepolisian hingga kini belum mendapatkan laporan resmi terkait jatuhnya lift sekolah Az Zahra di Bandarlampung yang menewaskan tujuh orang pekerja bangunan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandarlampung menyebutkan, sampai saat ini telah memeriksa empat orang saksi terkait kecelakaan jatuhnya lift di Sekolah Az-Zahrah Bandarlampung yang menewaskan tujuh orang pekerja bangunan. "Sejauh ini kami sudah memeriksa dan interogasi empat orang untuk mengumpulkan petunjuk-petunjuk dari kecelakaan di sekolah Az-Zahrah," kataKasat Reskrim Polresta BandarlampungKompol Dennis Arya Putra, di Bandarlampung, Kamis (6/7/2023).

Ia mengatakan, akan memanggil pihak-pihak terkait, seperti pihak sekolah, dan pengembang yang bertanggung atas terjadinya peristiwa yang memakan korban jiwa sebanyak tujuh orang tersebut. Dia mengaku, kecelakaan tersebut belum dilaporkan secara resmi oleh pihak sekolah tersebut.

Baca Juga

"Hingga kina kami belum dapat laporan dari pihak Az-Zahrah terkait peristiwa jatuhnya lift di sekolah tersebut," kata

Ia mengatakan, peristiwa di sekolah tersebut diketahui oleh pihak kepolisian dari laporan masyarakat, bahwa terdapat sembilan orang yang sedang di rawat di rumah sakit dengan luka-luka patah tulang akibat kecelakaan lift.

"Tetapi karena ini suatu peristiwa, dimana polisi wajib melakukan langka-langkah atau tindakan kepolisian maka kami sudah turun melakukan penyelidikan," kata dia.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil interogasi bahwa lift yang digunakan oleh ke sembilan korban tersebut peruntukannya memang untuk barang, guna mengangkat barang ke lantai lima.

"Jadi kami sudah melakukan olah TKP dan sudah mendata, mengunjungi korban yang telah meninggal dunia. Dalam kejadian itu selain ada tujuh yang meninggal dunia dua masih dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis," kata dia.

Sementara itu mewakili pihak Yayasan Az-Zahrah, Kepala Sekolah SD Az-Zahrah, Iqbal Hafidz Hakim, membantah bahwa pihaknya tidak melakukan laporan polisi atas peristiwa jatuhnya lift. "Kemarin itu, bukan kami tidak melaporkan kejadian ini ke pihak polisi, tapi saat itu hanya ada penjaga sekolah, dan mereka sedikit syok harus bagaimana, sehingga yang diutamakan adalah adalah fokus penangan kecelakaan," kata dia.

Ia mengatakan bahwa pekerjaan renovasi lapangan futsal atau sport area di lantai lima Az-Zahrah telah berjalan dari bulan Maret 2023. Sebelumnya, tujuh orang tewas karena terjatuh dari lift di Sekolah Az-Zahrah Bandarlampung pada (5/7) dan dua lainnya sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement