REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Partai Keadilan Sosial (PKS) DPRD DKI Jakarta Ismail menanggapi polemik tentang perbaikan Jakarta International Stadium (JIS) yang memunculkan narasi adanya politisasi. Menurutnya, bagaimanapun stadion tersebut tetap menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta.
"JIS ini kebanggaan kita, warga Jakarta karena proyek ini bisa terwujud dengan kesepakatan bersama antara eksekutif, legislatif, dan mengakomodir keinginan masyarakat Jakarta untuk memiliki stadion yang bisa dibanggakan," kata Ismail saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Menurut Ismail, JIS didesain dengan kemegahannya yang berstandar global. Masyarakat dinilai pasti bangga setiap melihat secara langsung bangunan yang diresmikan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Juli 2022 lalu itu.
"Kalau sudah pernah berkunjung ke sana sesungguhnya kita pasti akan membanggakan itu karena dibangun sudah menggunakan standar internasional," tutur Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta tersebut.
Mengenai sejumlah narasi yang menggambarkan banyaknya kekurangan yang di JIS, terutama dari segi parkir, Ismail berpendapat bahwa JIS didesain tidak untuk menampung banyak kendaraan pribadi.
"Kalaupun ada dibilang kekurangannya adalah dari segi akses menuju lokasi, kenapa dibilang kekurangan? Kita melihat perspektif pengunjung menggunakan kendaraan pribadi berduyun-duyun ke sana mengapa ini terjadi? Karena JIS didesain untuk dikunjungi menggunakan transportasi publik, tidak kendaraan pribadi," jelas Ismail.
Adapun, mengenai narasi kekurangan masalah akses masuk JIS, Ismail juga berpandangan bahwa kondisinya tak seburuk yang diperbincangkan sejumlah elite.
"Kemudian juga terkait akses masuk ke stadion, itu sudah ideal karena dia membuat dua ramp utama, itu menghindari terjadinya bentrokan antara yang masuk maupun yang keluar. Jadi dua arah yang berlawanan, termasuk pintu-pintu kecil yang disediakan, baik dari basement atau penjuru itu sebenarnya sudah cukup ideal," ujar dia.