REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang anggota Satlantas Wilayah Jakarta Selatan, Bripka PS, ditemukan tewas dalam keadaan leher terikat tali di sebuah rumah kosong di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (4/7). Informasi itu dibenarkan oleh Kapolsek Cempaka Putih Kompol Bernard Saragih.
“Ketahuan tadi siang jam 11.30," ujar Bernard Saragih kepada awak media, Selasa (4/7). Berdasarkan foto yang diterima awak media, jasad dari Bripka PS terlihat menghitam.
Hal itu lantaran Bripka PS sudah lama meninggal. Diduga jasad Bripka sudah menjadi mayat sekitar lima hari. Sehingga, kata Bernard, dapat dipastikan Bripka PS tidak membakar diri.
"Karena kejadiannya sudah lima hari yang lalu jadi mayatnya itu gosong gitu loh hitam, bukan bakar diri, bukan, jadi gosong mayatnya itu. Enggak, itu dari tubuhnya itu kan cairannya turun, jatuh ke bawah, jadi hitam karena udah lima hari," kata Bernard.
Saat ini pihak penyidik tengah mendalami apa motif Bripka PS mengakhiri nyawanya dengan menggantung diri. Namun, untuk dugaan sementara, Bripka PS melakukan bunuh diri karena depresi. Hanya saja, belum diketahui apa yang membuat Bripka PS depresi.
“Kalau dugaan sementara, kata orang itu kan saya ketemu orang tuanya itu udah lima hari yang lalu di cari-cari, depresi sepertinya," tutur Bernard.