REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rekognisi internasional yang dicapai Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bertambah lagi. Pada 2021, prodi ini memperoleh sertifikasi ASEAN University Network Quality Assurance (AUN) AUN QA.
Kemudian pada tahun ini, FIBAA Acreditation and Sertification dari Jerman menyatakan bahwa Komunikasi UMM berhak memperoleh segel biru sebagai prodi terakreditasi internasional.
FIBAA (Foundation for International Business Administration Accreditation) merupakan lembaga akreditasi internasional yang berbasis di Jerman dan berfokus pada akreditasi institusi pendidikan tinggi di bidang administrasi bisnis, ekonomi, manajemen, dan hukum. Adapun sertifikat akreditasi FIBAA diterima secara resmi universitas pada Senin (3/7/2023).
Kaprodi Komunikasi UMM Nasrullah mengaku bersyukur atas capaian ini. Menurut dia, Prodi Komunikasi UMM termasuk prodi di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) pertama yang terakreditasi FIBAA.
Sejak awal, Nasrullah mengaku sudah optimis prodinya memenuhi kriteria akreditasi FIBAA. Namun perjuangan mempersiapkan naskah SER dan wawancara dengan para asesor diakuinya tidak mudah. "Standar internasional tentu berbeda dengan standar nasional. Oleh karena itu, banyak penyesuaian yang harus dilakukan," ujarnya dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (4/7/2023).
Sebelumnya, FIBAA Officer Frederike menginformasikan tiga prodi dari UMM yang mengajukan akreditasi telah dinyatakan lulus pada Selasa (21/6/2023). Selain Komunikasi, dua prodi lainnya adalah Manajemen dan Psikologi. Ketiganya telah memenuhi kriteria setelah melali proses panjang mulai dari pengusulan self evaluation report (SER), pengecekan dokumen, sampai visitasi lapangan secara daring oleh para tim panel asesor.
Sementara itu, Kepala UPT AP, Surya Anoraga menegaskan, pihaknya akan terus memantau semua prodi dan memastikan akreditasi ini bisa terus dipertahankan lima tahun ke depan. Tidak hanya Prodi Komunikasi, ucapan selamat juga ditunjukkan kepada Prodi Psikologi dan Manajemen yang mencapai hal serupa.
Dekan FISIP UMM, Profesor Muslimin Mahmud menyatakan, pengalaman Prodi Komunikasi ini akan menambah semangat dan memudahkan langkah pengusulan akreditasi FIBAA untuk prodi lain. Beberapa prodi yang dimaksud antara lain Ilmu Pemerintahan, Kesejahteraan Sosial, Hubungan Internasional, dan Sosiologi.
Melalui akreditasi internasional ini, ia berharap, prodi lain dapat segera mengusulkan penyetaraan kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) atau Lembaga Akreditas Mandiri Sosial, Politik, Administrasi dan Komunikasi (LAM SPAK) untuk memperoleh pengakuan Akreditasi Unggul. "Proses transisi dari BAN PT ke LAM SPAK mungkin memakan waktu. Semoga tidak terlalu lama Prodi Komunikasi akan terkonversi menjadi Unggul,” katanya.