Selasa 04 Jul 2023 01:10 WIB

Harga Cabai Keriting di Mataram Naik Karena Pasokan Berkurang

Kenaikan harga cabai keriting ini di luar prediksi sebab biasanya harga stabil.

Pedagang mengambil cabai merah keriting untuk ditimbang.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pedagang mengambil cabai merah keriting untuk ditimbang.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, di beberapa pasar di Kota Mataram, harga cabai keriting pada Senin (3/7/2023) mulai naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram dari Rp 30 ribu per kilogram karena berkurangnya pasokan.

Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, mengatakan, kenaikan harga cabai keriting ini di luar prediksi sebab biasanya harga jenis cabai tersebut selalu stabil.

Baca Juga

"Harga normal cabai keriting sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu per kilogram. Tapi, hari ini hasil pantauan kami ke Pasar Mandalika dan Pegesangan naik jadi Rp 40 ribu per kilogram," kata Sri.

Menurut dia, berdasarkan informasi dari pedagang cabai keriting, kenaikan harga cabai tersebut dipicu karena pasokan kurang. Pedagang biasanya dapat 1 ton hingga 2 ton per pekan, tapi sekarang hanya dapat sekitar 10 kilogram. "Bisa jadi karena faktor perubahan cuaca, karena sudah mulai hujan," kata dia.

Di Kota Mataram, pasokan cabai keriting datang dari beberapa kabupaten/kota penyangga, tapi yang paling banyak dari Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara. "Namun, hari ini, pasokan mereka kurang sehingga yang diterima pedagang juga turun drastis," katanya.

Terkait dengan itu, pihaknya kembali akan melakukan pemantauan pada hari berikutnya ke pasar yang berbeda untuk mendapatkan informasi lebih banyak agar dapat dilakukan langkah antisipasi lebih dini. Harapannya, kenaikan harga cabai keriting tersebut tidak berdampak pada cabai-cabai lainnya seperti cabai rawit dan cabai besar biasa.

"Untuk harga cabai rawit hari ini turun dari Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram, begitu juga dengan cabai merah besar Rp 27 ribu per kilogram dari Rp 28 ribu per kilogram," katanya.

Sri berharap, kenaikan cabai keriting ini tidak berdampak pada inflasi di Kota Mataram, sebab penggunaan cabai keriting khususnya bagi warga di Pulau Lombok umumnya relatif sedikit. "Warga di Lombok lebih banyak mengkonsumsi cabai rawit. Jadi, masyarakat lebih memilih cabai rawit, bisa lebih murah," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement