Jumat 23 Jun 2023 16:47 WIB

Survei: Publik Puas Atas Kinerja Jokowi, Tetapi Inginkan Perbaikan dan Perubahan

Menurut Kedai Kopi, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi 71,1 persen.

Presiden Joko Widodo. Berdasarkan survei Kedai Kopi, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi 71,1 persen. (ilustrasi)
Foto:

Pekan ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan agar masyarakat tak salah memilih pemimpin di Pemilu 2024 untuk memimpin masyarakat dan bangsa Indonesia ke depannya. Ia mengatakan, kepemimpinan selanjutnya sangat menentukan nasib bangsa Indonesia ke depannya, sehingga bisa menjadi negara yang maju.

Hal ini disampaikan Jokowi saat groundbreaking pembangunan pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia di Kawasan Industri JIIPE, Kabupaten Gresik, Selasa (20/6/2023).

“Ini mungkin untuk para tokoh masyarakat, para tokoh agama, para kiai yang kami cintai, sering sudah saya sampaikan. Oleh sebab itu, pemimpin yang akan datang ini sangat menentukan sekali, 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan sekali. Begitu bener kita pilih, negara ini akan insyaallah melompat menjadi negara maju,” kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan, jika masyarakat salah dalam memilih pemimpin selanjutnya, maka nasib Indonesia bisa menjadi seperti di negara Amerika Latin saat tahun 1960-1970. Saat itu, Amerika Latin sudah menjadi negara berkembang. Namun hingga saat ini, Amerika Latin tetap masih menjadi negara berkembang dan tak mengalami kemajuan.

“Kalau keliru itu seperti negara-negara di Amerika Latin, tahun 60-70an sudah jadi negara berkembang, tapi sampai sekarang masih menjadi negara berkembang. Dan kita tidak mau seperti itu, kita ingin negara kita ini menjadi negara maju,” ujar Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, untuk membuat Indonesia menjadi negara maju tidak cukup hanya dengan satu periode presiden. Menurutnya, butuh tiga sampai empat presiden sebelum Indonesia mencapai level tinggi.

"Tapi tentu harus fokus karena Tiongkok sampai proses (ke) sekarang ini butuh 40 sampai 50 tahun. Kita (sekarang) sudah pada level lumayan," ujarnya di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Menurut Luhut, keberhasilan kebijakan dan program pemerintah dapat ditempuh bila ada keberlangsungan serta keberlanjutan. Itu berarti, program pemerintah harus dapat dilanjutkan meski ada perubahan kepemimpinan negara.

Luhut pun menyinggung calon presiden yang banyak bicara soal perubahan. Sebaiknya, kata dia, presiden pada periode berikutnya jangan hanya bicara perubahan, tapi juga melanjutkan program atau kebijakan yang sudah ada. 

"Calon (presiden) yang datang saya minta juga, Anda jangan hanya bicara perubahan. Apa yang mau Anda ubah? Anda lanjutkan yang ada, perbaiki di sana-sini," tuturnya.

Menurutnya, jika para pemangku kepentingan kompak bekerja bagi Indonesia, maka negara ini bisa maju. Apalagi bila tidak saling menyalahkan.

"Tidak tuding-tudingan, kita fokus pada bidang kita. Kita bisa transform Indonesia to be better country. Target ini bisa tercapai kalau fokus pada kerja kita masing-masing," jelas Luhut.

 

photo
Ke mana Jokowi berlabuh? - (Republika/berbagai sumber)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement