Kamis 22 Jun 2023 21:48 WIB

Sejumlah Monyet Hitam Sulawesi Dilepasliarkan BKSDA dan Pertamina Geothermal Energy

Kegiatan dilakukan dengan dukungan Yayasan Masarang sebagai PPS Tasikoki.

Monyet hitam sulawesi (Macaca nigra) Yaki. PT Pertamina Geothermal Energi Area bekerja sama dengan BKSDA Sulawesi Utara dan Yayasan Masarang memiliki kegiatan konservasi
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Monyet hitam sulawesi (Macaca nigra) Yaki. PT Pertamina Geothermal Energi Area bekerja sama dengan BKSDA Sulawesi Utara dan Yayasan Masarang memiliki kegiatan konservasi

REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Upaya mewujudkan pelestarian keanekaragaman hayati terus dilakukan sejumlah pihak. Pertamina Geothermal Energy pun ikut bergerak dengan pelepasliaran delapan ekor Monyet Hitam Sulawesi atau Yaki (Macaca Nigra) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara di Taman Wisata Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara.

Kegiatan ini dilakukan oleh Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yani, Kepala BKSDA Sulawesi Utara Askhari Dg. Masikki, Ketua Yayasan Masarang Erik Kaunang, serta jajaran pemerintah Kota Tomohon dan masyarakat sekitar lokasi habituasi.

Baca Juga

Seperti dilansir dari Antara, Kamis (22/6/2023), Yaki sendiri merupakan satwa endemik Indonesia yang hanya terdapat Pulau Sulawesi bagian utara. Satwa ini sekarang berada dalam status konservasi kritis sehingga dibutuhkan perhatian khusus. 

Berangkat dari hal tersebut, sejak 2020, Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong melakukan konservasi Yaki dengan dukungan Yayasan Masarang sebagai Pengelola Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki.

Kepala BKSDA Sulawesi Utara Askhari Masikki mengapresiasi keseriusan Pertamina Geothermal Energy dalam melestarikan keanekaragaman hayati melalui pelepasliaran Yaki.

"Kolaborasi dan dukungan terhadap agenda besar seperti ini sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan konservasi satwa endemik yang berada dalam status kritis. Kami berharap ke depan, akan lebih banyak pihak yang mengambil langkah serupa agar keanekaragaman hayati di Indonesia terus terjaga," kata dia.

Ahmad Yani menyampaikan bahwa konservasi Yaki ini juga merupakan bentuk komitmen PGE dalam melaksanakan parameter Environmental Social Governance (ESG) dalam upaya melestarikan keragaman hayati.

“Sejalan dengan komitmen kami dalam memberikan dampak positif ke masyarakat dan lingkungan sekitar, konservasi Yaki ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) ke 15 yaitu Ekosistem Daratan, di mana secara spesifik kegiatan tersebut adalah upaya menghentikan kemusnahan keanekaragaman hayati.”

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement