Kamis 22 Jun 2023 16:30 WIB

Survei: Elektabilitas Gibran Melambung untuk Pilgub Jateng Bukan Hanya Karena Anak Jokowi

Banyak elite politik datang silih berganti untuk ke Solo dan diterima oleh Gibran.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Rilis temuan survei Parameter Politik Indonesia bertajuk Peta Elektoral Pilkada Jateng 2024 menempatkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan calon lainnya, Kamis (22/6/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Rilis temuan survei Parameter Politik Indonesia bertajuk Peta Elektoral Pilkada Jateng 2024 menempatkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan calon lainnya, Kamis (22/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Elektabilitas Wali Kota Solo Gibran Rakabumi Raka menjadi calon gubernur Jawa Tengah unggul jauh dibandingkan nama lainnya berdasarkan temuan survei Parameter Politik Indonesia. Survei dilakukan pada rentang 2-11 Juni 2023 dengan wawancara tatap muka ke 800 responden di 35 kabupaten kota di Jawa Tengah dengan margin of error 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam skenario 11 tokoh elektabilitas tertutup, Gibran unggul 45 persen jauh di atas posisi kedua Taj Yasin dengan 5,8 persen. Begitu juga skenario tiga tokoh anak sulung Presiden Joko Widodo itu meraih suara 52,8 persen dibandingkan Taj Yasin di urutan kedua dengan 14,3 persen dan Hendrar Prihadi hanya 6,2 persen.

Baca Juga

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menyampaikan tiga alasan elektabilitas Gibran unggul jauh dibandingkan nama pesaingnya. Menurutnya, Gibran memiliki tingkat keterkenalan tinggi di masyarakat Jateng yakni mencapai 77 persen.

"Kalau di Jateng itu faktor terkenalnya. Karena masyarakat Jateng itu akan memilih calon gubernur yang mereka kenali," ujar Adi dalam rilis survei Parameter Politik Indonesia secara virtual, Kamis (22/6/2023).

Sedangkan, tingkat kepopuleran tokoh-tokoh lainnya masih di bawah Gibran. Ini karena kerja politik nama-nama ini juga belum masif, sehingga belum nampak di mata publik Jawa Tengah sebagai calon gubernurnya.

"Nama-nama lain di luar Gibran belum muncul, tim-timnya baru sebatas muncul di permukaan tanpa sentuhan kerja politik. Kalau kerja-kerja politiknya masif, mungkin saja popularitas bisa naik signifikan secara perlahan kejar Gibran," ujarnya.

Adi melanjutkan, faktor lainnya karena Gibran memiliki sejumlah bonus lainnya. Selain sebagai Wali Kota Solo, Gibran yang merupakan putra Presiden Joko Widodo dianggap memberi sumbangsih untuk menjadi perbicangan politik.

Hal ini karena banyak elite politik datang silih berganti untuk ke Solo dan diterima oleh Gibran. "Tetapi jika mengacu survei, karena anak Jokowi ini hanya delapan persen, tidak begitu dominan, dominan itu seperti populer sampai 15 persen, tetapi Gibran dipilih juga karena dianggah ramah humble dan merakyat. Tiga hal ini yang membuat elektabilitas Gibran melambung," ujarnya.

Dalam survei Paramater kepada masyarakat Jateng mengenai motif memilih Gibran adalah karena keterkenalannya 14,2 persen, sedangkan kinerja dan kepemimpinannya menyumbang 11,1 persen. Motif karena sikap ramah dan kalemnya membuat 10,9 persen responden memilihnya sebagai calon gubernur Jateng.

Sedangkan faktor anak Jokowi sebesar 8,1 persen dan satu daerah menyumbang 6,4 persen disusul dengan masih muda 5,6 persen. "Gibran banyak bonus, selain sebagai wali kota, anak presiden, elit-elit juga silih berganti ke Solo memberikan impact yang saya kira buat Gibran itu jadi perbincangan publik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement