Rabu 21 Jun 2023 19:14 WIB

Dikunjungi Kaisar Jepang Naruhito, Apa Itu Sabo Dam?

Kaisar Jepang Naruhito tertarik dengan destinasi wisata di Indonesia yang indah.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyambut kedatangan Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito di Balai Teknik Sabo, Maguwoharjo, Sleman, Rabu (21/6/2023).
Foto: Dok Humas PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyambut kedatangan Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito di Balai Teknik Sabo, Maguwoharjo, Sleman, Rabu (21/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kaisar Jepang Naruhito secara khusus mengunjungi Balai Teknik Sabo di Maguwoharjo, Sleman dalam lawatannya ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (21/6/2023).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan lantaran Naruhito memiliki ketertarikan khusus di bidang pengairan. 

Baca Juga

Sabo Dam merupakan kerja sama Indonesia - Jepang yang telah dimulai sejak 1958 dalam kerangka Colombo Plan. Lebih lanjut, Basuki menjelaskan cara kerja Sabo Dam. Intinya sabo adalah dam untuk menampung sediment atau pasir.

"Sabo itu di bahasa Jepang berarti pasir, jadi Sabo Dam  itu bukan dam biasa yang menampung air tapi menampung pasir, airnya lewat tapi pasirnya ditahan, ini yang selalu dipakai di tambang.  Tidak dilarang tapi harus diatur. sehingga saat tidak ada letusan dia ditambang, diatur, makanya ada integrated sediment management," ungkapnya. 

Sejak tahun 1970 sudah banyak expert Jepang yang dikirim ke Indonesia untuk membantu mendesain Sabo. Saat ini sudah lebih dari 100 engineer indonesia yang dilatih di Jepang tentang Sabo. Sejumlah pakar Sabo Jepang yang pernah membantu Indonesia antara lain Tomoaki Yakota (1970-1972), Tadahiro Matsushita (1973-1976), Tomio Hirozumi (1973-1976), Fumito Watanabe (2003-2004), dan Masaaki Nakano (1992-1995). 

Salah satu lokasi Sabo Dam di Indonesia terdapat di Gunung Merapi. Berdasarkan masterplan total sabo yang dibutuhkan sebanyak 367 unit dengan kapasitas 26,7 juta meter kubik pasir. Saat ini sudah ada 277 Sabo dam di Merapi dengan kapasitas 15 juta meter kubik pasir. 

"Jadi masih butuh 97 (Sabo dam) lagi untuk  kapasitas 11 juta lebih meter kubik pasir," ungkapnya. 

Kunjungan Kaisar Naruhito di Balai Teknik Sabo terbilang singkat. Namun Basuki mengatakan kunjungan tersebut meninggalkan kesan baik terhadap Kaisar Naruhito. 

 

"Mereka surprise bahwa sejak 1958 ini gedungnya masih dipakai, laboratoriumnya masih berfungsi," kata Basuki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement