Ahad 18 Jun 2023 08:54 WIB

Cerita Mahasiswa UMM Juara Taekwondo Internasional, Singkirkan Pesaing dari 10 Negara

Dhein tidak hanya mengikuti kompetisi taekwondo saja.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Atlet taekwondo Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Derlin Julianto, sukses menyabet medali emas dalam kejuaraan Asia Invitational Taekwon-Do Championship yang dihelat di SRJK Shang Wu, Penang, Malaysia, pada 3 sampai 4 Juni 2023 lalu.
Foto: Dokumen
Atlet taekwondo Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Derlin Julianto, sukses menyabet medali emas dalam kejuaraan Asia Invitational Taekwon-Do Championship yang dihelat di SRJK Shang Wu, Penang, Malaysia, pada 3 sampai 4 Juni 2023 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Derlin Julianto, sukses menyabet medali emas dalam kejuaraan internasional. Hal ini tepatnya di kejuaraan Asia Invitational Taekwon-Do Championship yang dihelat di SRJK Shang Wu, Penang, Malaysia, pada 3 sampai 4 Juni 2023 lalu.

Setidaknya terdapat lebih 850 peserta yang berasal dari 10 negara yang mengikuti kejuaraan tersebut. Negara-negara tersebut antara lain Malaysia, Indonesia, Singapura, Hong Kong, Bangladesh, India, Taiwan, Sri Lanka, Thailand, dan Brunei.

Dhein, sapaan akrabnya menceritakan dengan tekad yang kuat ia mampu mengalahkan lawan-lawannya. Apalagi dengan bekal latihan selama kurang lebih lima tahun menjadi modal utama untuk mengikuti kejuaraan internasional tersebut.

Ia sebenarnya ingin melatih dan menguji mental serta ingin mengetahui sensasi mengikuti kejuaraan internasional. "Jadi persiapannya bukan hanya satu dua bulan saja, tapi hingga bertahun-tahun agar bisa lebih matang. Kebetulan saya sudah menekuni beladiri taekwondo ini sejak 2018 lalu,” kata dia.

Mahasiswa Diploma-III Teknik Elektro Vokasi UMM tersebut menyampaikan dia mendapat undangan langsung dari International Taekwon-Do Federation (ITF) Malaysia melalui ITF Indonesia untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Ia juga mengapresiasi Kampus Putih UMM yang sangat mendukungnya untuk berlaga di perhelatan dunia itu. Dalam hal ini, baik itu dari segi finansial maupun fasilitas.

Mahasiswa asal Sulawesi Tenggara itu juga sempat membagikan pengalamannya selama berkarir menjadi atlet taekwondo. Semua berawal pada 2018 ketika Dhein menggeluti dunia taekwondo. Ia mengaku tidak memiliki dasar apapun di dunia bela diri sehingga ia benar-benar belajar dari nol.

Namun, berkat keuletan dan konsistensi selama berlatih, dia mendapatkan buah dari hasil latihan tersebut. Hal ini berupa memenangkan berbagai kejuaraan beladiri.

Menariknya, Dhein tidak hanya mengikuti kompetisi taekwondo saja. Ia juga sering kali terjun dalam berbagai kejuaraan beladiri seperti kickboxing, baik itu di tingkat kota hingga nasional.

Kendati sedikit berbeda, sensasi kompetisinya membuatnya bersemangat. Pada kesempatan tersebut, dia juga berpesan kepada seluruh atlet bela diri khususnya di UMM untuk berani mengikuti pertandingan persahabatan.

Hal itu karena akan melatih serta meningkatkan kemampuan serta mental dalam bertanding di gelanggang. Semakin sering bertanding dan sparing dengan yang lain, kata dia, akan semakin bagus pula untuk mental.

"Percuma teknik bagus tapi mental masih lembek. Percuma juga percaya diri tapi tekniknya kurang memadai. Keduanya harus diasah dengan seimbang,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement