Jumat 16 Jun 2023 18:18 WIB

Siklus 3 Tahunan Karhutla, Lima Provinsi Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

Siklus tiga tahunan terkait Karhutla jatuhnya di tahun 2023.

 Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI)  Mayjen TNI Suharyanto ketika menghadiri Apel Gelar Pasukan dan Sarana Prasarana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Provinsi Kalteng tahun 2023 bertempat di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (16/6/2023).
Foto: Pemprov Kalteng
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI) Mayjen TNI Suharyanto ketika menghadiri Apel Gelar Pasukan dan Sarana Prasarana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Provinsi Kalteng tahun 2023 bertempat di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (16/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Siklus tiga tahunan dalam kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akan jatuh pada tahun 2023 ini. Oleh sebab itu lima provinsi di Indonesia yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau dan Sumatera Selatan diminta meningkatkan kewaspadaannya. 

Ajakan tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI)  Mayjen TNI Suharyanto ketika menghadiri Apel Gelar Pasukan dan Sarana Prasarana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Provinsi Kalteng tahun 2023 bertempat di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (16/6/2023). Apel tersebut juga dihadiri Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo. 

Baca Juga

"Siklus tiga tahunan terkait Karhutla jatuhnya di tahun 2023”, kata Suharyanto.

Ia kemudian mengajak seluruh stakeholders untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan agar kejadian yang pernah terjadi di tahun 2015 dan 2019, tidak terjadi lagi di tahun 2023 ini.

photo
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia (RI) Mayjen TNI Suharyanto ketika menghadiri Apel Gelar Pasukan dan Sarana Prasarana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Wilayah Provinsi Kalteng tahun 2023 bertempat di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (16/6/2023). - (Pemprov Kalteng)

 

Dalam amanatnya, Mayjen TNI Suharyanto menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian, pertama, menyikapi kondisi cuaca tahun 2023 yang berbeda dengan kondisi tiga tahun sebelumnya, BMKG sudah memberikan prediksi bahwa pada tahun 2023 ini akan mengalami musim kemarau yang lebih panjang dari pada tahun-tahun sebelumnya termasuk di Provinsi Kalteng.

"Meskipun kita lihat relatif masih turun hujan, tetapi yakinlah di masa akan datang, pada minggu-minggu yang akan datang, berdasarkan prediksi BMKG cuaca akan lebih banyak kemaraunya apabila dibandingkan tahun 2022, 2021 dan 2020,” tuturnya. 

Ia katakan, terkait dengan Karhutla, Prov. Kalteng termasuk enam provinsi prioritas yang menjadi pusat perhatian semua sebagai bangsa. Disamping, Kalteng ada Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.

Di Provinsi Kalteng lanjut dia  sampai hari ini, BNPB mencatat sudah lebih dari 1.037 titik api yang sudah muncul dan tersebar di kabupaten-kabupaten yang beberapa bulan lalu mengalami banjir seperti Kotawaringin, Katingan dan Pulang Pisau.

“Ini tandanya perubahan cuaca sangat cepat, beberapa bulan yang lalu kita berhadapan dengan banjir, bulan-bulan depan kita berhadapan dengan kebakaran hutan dan lahan”, tambahnya.

Mengingat bencana Karhutla bukan kali ini saja dihadapi, Suharyanto mengharapkan kepada seluruh stakeholders yang mengikuti apel agar bersama-sama menyatukan pikiran, tindakan, kegiatan, untuk sama-sama bersatu padu dengan bekerja sama antara pusat dan daerah agar kompak dan yakin dapat mengendalikan Karhutla.

“Kita utamakan pencegahan sebelum api besar. Karena kalau api sudah besar, meskipun BNPB bantu dengan helikopter misalnya, dengan teknologi modifikasi cuaca, tapi kalau sudah terlanjur besar maka akan berat,” tekannya.

Diminta seluruh peserta Apel untuk mengambil langkah gerak, bersatu padu padamkan api agar tidak menjadi besar.

Pada kesempatan tersebut, Kepala BNPB  menyerahkan bantuan untuk penanganan Karhutla dan diterima secara simbolis oleh Wakil Gubernur Kalteng untuk didistribusikan kembali ke pemerintah kota dan pemerintah kabupaten/kota se-Kalteng. 

Bantuan yang diberikan berupa alat suntik gambut sebanyak 27 unit, flexibel tank 27 unit, pompa jinjing 81 unit, Nozzle 135 unit dan selang ukuran 1,5 inchi 1.350 unit.  Selanjutnya dilakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasarana pemadam kebakaran.

Sebagai informasi, usai menggelar Apel Gelar Pasukan, Pemprov Kalteng Pemprov Kalteng bersama BNPB RI menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng. 

Apel gelar pasukan dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Prov Kalteng Abdul Razak, Unsur Forkopimda Prov Kalteng, Sekretaris Daerah Prov Kalteng, serta Kepala Perangkat Daerah Prov Kalteng.

Hadir juga Bupati/Wali kota se-Kalteng, Unsur Forkopimda kabupaten/Kota se-Kalteng, Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Damkar Kabupaten/Kota se-Kalteng serta Peserta Apel yang terdiri dari TNI/Polri maupun para relawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement