Jumat 16 Jun 2023 16:15 WIB

Menko Airlangga akan Bertemu Para Alumni Prakerja di Cirebon

Airlangga menyebut penerima program Kartu Prakerja sudah lebih dari 17 juta orang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto berbicara kepada awak media di Argo Cirebon saat perjalanan menuju Cirebon, Jumat (16/6/2023).
Foto: Republika/Fergi Nadira
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto berbicara kepada awak media di Argo Cirebon saat perjalanan menuju Cirebon, Jumat (16/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar temu alumni yang pernah mengikuti program Kartu Prakerja di Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat (16/6/2023). Airlangga mengaku ingin mendengar keluhan, saran, dan pengalaman alumni selama mengikuti program yang dimulai pada 2020 ini.

"Iya kegiatan hari ini bertemu para alumni Kartu Prakerja. Jadi, mau menukar feedback dari para alumni, sesudah mereka mengambil pelatihan Prakerja, saat sekarang situasinya seperti apa, dan apakah mereka sudah bekerja, apakah mereka jadi UMKM. Nah, kebutuhan selanjutnya apa, itu yang ingin kami tanyakan," ujar Airlangga dalam perjalanan menggunakan kereta api Argo Cirebon menuju Niri Cafe tempat acara temu alumni Prakerja berlangsung di Kota Cirebon, Jumat (16/6/2023).

Baca Juga

Menurut Airlangga, Prakerja ini adalah satu program yang sangat berpengaruh dalam tiga tahun belakangan. Selain karena selama pandemi, Prakerja merupakan satu-satunya program bansos yang menggunakan pendidikan dan pelatihan.

Program ini diakses oleh lebih dari 100 juta penduduk, yang artinya seluruh Indonesia sebanyak kurang lebih 515 kabupaten/kota dapat mendapatkan akses terhadap kartu Prakerja ini. Program ini pun ada secara voluntary.

"Penerimanya sudah lebih dari 17 juta, jadi cukup masif dan 50 persennya wanita dan sebagian besar pendidikannya di bawah SMA, dan sesudah lulus itu kita lihat sebagian mendapatkan pekerjaan baru, sebagian menjadi pengusaha atau UMKM. Nah, ini yang ingin kita terus berdayakan," kata Menko Airlangga.

Program Prakerja ini pun masuk lembaga dan sudah ada regulasinya dan bahkan sudah mendapatkan APBN sampai dengan 2024 mendatang. Kelembagaan ini pun, kata dia, akan terus berjalan.

"Ini sudah cukup pakai manajemen pelaksana (PMO), justru kita membedakan. Jadi, dengan project manajemen office sudah cukup, dan ini service pertama dari goverment ke citizen, government to people. Dan ini e-government pertama di Indonesia," kata ketua umum DPP Partai Golkar ini.

Sejak 2020 hingga 2022, Prakerja telah diberikan kepada 16,8 juta penerima yang bersifat inklusif dan tersebar di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sementara sebesar 86 persen penerima di Provinsi Jawa Barat berstatus menganggur saat mendaftar, sebanyak 49 persen penerima Kartu Prakerja di Jawa Barat tercatat perempuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement