REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) menggelar talk show bertajuk 'Political Career Preparation for Alumni UI' di kafe Diskusi Kopi, Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu (10/6/2023). Kegiatan itu mengundang narasumber alumni UI yang sudah terjun di dunia politik.
Mereka adalah Ketua DPW Garda PKB DKI Adnan Mubarak, Jubir Muda PAN Aliah L Sayuti, hingga caleg muda Partai Demokrat Sri Gusni. Ketua Career and Almamater Center UI, Kharisma Bintang menjelaskan, acara tersebut diadakan sebagai satu perwujudan misi Iluni UI mengenalkan dunia politik.
"Iluni UI di masa kepemimpinan Bang Ketum Didit Ratam, punya misi untuk mendorong generasi alumni muda UI berpartisipasi dalam dunia politik secara cerdas, baik sebagai politisi, maupun profesi lainnya dalam ranah politik. Sehingga, Iluni UI punya peran untuk memotivasi dan membekali para alumni muda UI dengan wawasan dan kemahiran politik.” ucap Bintang dalam siaran di Jakarta, Senin (12/6/2023).
Ketua DPW Garda PKB DKI, Adnan Mubarak merasa antusias bisa menghadiri acara yang diinisiasi Iluni UI. Dia pun mengapresiasi kegiatan yang dirintis Bidang Career and Almamater Center tersebut. "Ini acara yang sangat bagus. Bisa membuka ruang diskusi dan interaksi dari alumni kepada mereka yang masih muda," ucap Adnan.
Sri Gusni berpendapat, acara serupa harus dilakukan lebih konsisten agar alumni muda bisa membuka mata terhadap dunia politik. "Sebagian anak muda antipati terhadap politik, itu tanda literasi politik belum dipahami dengan benar. Saya rasa acara seperti ini justru harus dilakukan lebih sering, sehingga anak muda, khususnya alumni UI punya wawasan terkini soal politik kita," kata Sri yang mendaftar sebagai caleg Partai Demokrat.
Sementara itu, Kharisma Bintang mengingatkan, anak muda merupakan basis masa yang besar. Dia mengaku, setidaknyamemiliki tiga harapan untuk anak muda yang terjun ke dunia politik. “Pertama, anak muda harus memiliki daya pikir kritis. Kemampuan itu harus disalurkan pada solusi-solusi konkret pada permasalahan masyarakat," ucap Bintang.
Selain daya pikir kritis, Bintang menilai, anak muda memiliki modal energi yang banyak dan potensi jejaring yang luas. "Jejaring yang dimiliki anak muda harus mengedepankan kolaborasi, sehingga dengan begitu tidak mengandalkan satu-dua figur di parlemen, tapi mengaktifkan komunitas-komunitas civil society," ujar Bintang.