Diketahui, Habib Bahar bin Smith dilaporkan terkena tembakan pada Jumat (12/5/2023) malam WIB. Namun, hingga kini, belum diketahui siapa penembaknya dan lokasi tepat penembakan.
“Jumat malam langsung ke sana, beliau cerita semuanya, penembakan sekitar jam delapan, sembilan malam,” kata pengacara Habib Bahar, Aziz Yanuar, dalam video rekaman yang viral dan sudah dikonfirmasi Republika, Senin (15/5/2023).
Sebelumnya, Wasekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin meminta kasus dugaan penembakan terhadap Habib Bahar diusut tuntas. Novel mengungkapkan, Bahar sudah berkali-kali diteror oleh berbagai pihak.
Menurutnya, teror itu dikarenakan vokalnya Habib Bahar dalam menentang kezaliman. Sehingga, ia meyakini penembakan terhadap Habib Bahar oleh orang tidak dikenal (OTK) pantas ditelusuri kebenarannya.
"Kasus yang diduga penembakan oleh OTK segera diusut tuntas karena Habib Bahar sudah beberapa kali mendapatkan teror dan intimidasi," kata Novel kepada Republika, Ahad (21/5/2023).
Novel menyinggung Habib Bahar pernah mendapat teror gelap maupun dari para oknum aparat Polri dan TNI. Pada akhir 2021, Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Achmad Fauzi yang beradu argumen dengan Habib Bahar viral di media sosial.
"Sampai-sampai seorang jenderal bintang satu saja bisa ikut-ikutan membuat ancaman," ujar Novel.
Novel menduga Habib Bahar diteror secara kontinu karena ingin membuka kembali kasus KM 50 yang merupakan tragedi meninggalnya enam anggota Laskar Forum Pembela Islam pada 7 Desember 2020. Mereka meninggal ditembak personel polisi di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50.
"Ada upaya teror terus-menerus sepertinya diduga untuk menghentikan kasus pembantaian biadab terhadap laskar FPI di KM 50," ucap Novel.