REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, tak menampik bahwa hasil survei bisa memang bisa dipesan kepada lembaga survei. Hal itu tergantung dari perspektif pertanyaannya.
"Kenapa hasil survey selalu berbeda-beda? Jawabannya tergantung dari sisi mana pertanyaan yang disampaikan ke responden. Apa bisa pesan hasilnya ? Ya pasti bisa, tergantung perspektif pertanyaanya. Itupun juga masih tergantung 1 hal lagi; moralitas dan integritas lembaga survenya. Gitu aja kok ribut!," ujar Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, lewat akun Twitter-nya, Kamis (8/6/2023).
Loyalis Anies Baswedan yang merupakan deklarator relawan Go Anies, Andi Sinulingga ikut mengomentari pandangan Cak Imin itu. Andi menekankan, semua itu menjadi alasan kredibilitas lembaga survei kian terpuruk.
Politisi yang dikenal ketika menjadi kader Partai Golkar itu menilai, hari ini survei sudah menjadi sebuah ladang bisnis yang besar. Andi melihat, pasar dari bisnis survei ini tidak lain ambisi dari politisi.
Menurut Andi, politisi-politisi siap membayar mahal demi citra diri. Terlebih, jika mereka yang memesan sudah melakukan tindak pidana korupsi, mengeluarkan dana untuk memesan hasil survei menjadi mudah.
"Surveyor itu pedagang, jual jasa konsultan juga, kadang jadi pengamat, semua diborongnya," ujar Andi.