REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, Pemerintah terus melakukan sejumlah langkah strategis yang didukung komitmen kuat antarlembaga dalam upaya penurunan angka stunting. Karena itu, Kiai Ma'ruf optimistis target penurunan angka stunting yang ditetapkan sebesar 14 persen pada tahun 2024 dapat dicapai.
Hal ini disampaikan Wapres berkaitan prediksi Bappenas yang menyebut 10 target RPJMN Pemerintah yang sulit dicapai salah satunya stunting.
"Menurut rapat koordinasi terakhir yang saya pimpin, bahwa Insya Allah (target) stunting ini tercapai. Diperkirakan penurunannya di tahun 2023 ini mencapai 3,8 persen, di 2024 juga 3,8 persen artinya 7,6 persen. Jadi 21,6 persen dikurangi 7,6 persen sehingga menjadi 14 persen," kata Ma'ruf dikutip dari siaran persnya saat kunjungan kerja ke Kepulauan Riau, Kamis (8/6/2023).
Kiai Ma'ruf mengakui, pada tahun yang lalu penurunannya tidak cukup memuaskan. Hal ini karena regulasi percepatan penurunan stunting baru dikeluarkan pemerintah saat itu.
"Memang di 2022 itu pencapaiannya hanya 2,8 persen, itu karena Perpres baru keluar dan belum terkonsolidasi, itu dari laporan yang saya terima. Oleh karena itu, untuk 2023 tidak lagi 2,8 persen tapi 3,8 persen," ungkapnya.
Terlebih, Wapres menyampaikan bahwa dari data yang dilaporkan dan pengamatan langsung di lapangan, terdapat beberapa daerah dengan penurunan angka stunting yang sangat memuaskan.
"Itu juga bisa dilihat dari penurunan yang cukup tinggi di beberapa daerah sampai ada yang 10 persen. Di Kepulauan Riau ini penurunannya 15,2 untuk tahun 2022," ujarnya.
Kiai Ma'ruf juga menyebut, meskipun setiap provinsi menghadapi berbagai kondisi dan tantangan yang beragam, dirinya yakin target penurunan stunting secara nasional akan dapat tercapai.
"Ada daerah yang di bawah 14 persen, tapi mungkin ada juga di daerah-daerah lain sudah di atas, tetapi secara nasional diyakini bisa mencapai 14 persen," pungkasnya.