Rabu 07 Jun 2023 17:38 WIB

AHY di Antara Nama-Nama Bakal Cawapres untuk Ganjar Pranowo

Puan Maharani mengungkap enam dari 10 bakal cawapres Ganjar, salah satunya AHY.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersiap melakukan pertemuan dengan Sekber koalisi Kuning Ijo Biru (KIB) pendukung Anies di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (7/6/2023). Peretemuan silahturahmi antara Sekber koalisi Kuning Ijo Biru (KIB) pendukung Anies dengan Partai Demokrat tersebut membahas persoalan cawapres sekaligus mendukung AHY untuk menjadi cawapres Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Foto:

Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pembahasan cawapres masih menunggu bergabungnya partai politik lain dalam pengusungannya. Sebab, masih ada partai politik lain yang akan menjalin kerja sama dengan PDIP. 

"Kita akan bahas bareng-bareng, setelah mengerucut dikonsultasikan. Nanti dikomunikasikan dengan capresnya agar kita bisa bareng, jadi sabar," ujar Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Selasa (6/6/2023). 

Namun, ia mengakui bahwa partai politik yang bersilaturahmi ke Kantor PDIP mengusulkan nama cawapresnya. Diketahui, saat ini sudah ada tiga partai yang datangi Kantor DPP PDIP, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

"Masing-masing sudah melemparkan kemarin 'Boleh ndak calonnya dari kami? Boleh enggak?' Boleh nanti akan dimasukan nanti akan kita rapatkan," ujar Ganjar. 

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengomentari namanya yang masuk bursa cawapres dari Ganjar Pranowo. Ia menyampaikan apresiasi siapapun yang memperhitungkannya di Pilpres 2024.

"Saya menghormati, seperti saya menghormati siapapun yang memberikan sikap atau pernyataan. Bagi saya, demokrasi ruang yang bebas, ruang yang luas untuk hadirnya gagasan semacam itu," kata AHY, Rabu (7/6).

Ia merasa, bisa selalu merasionalisasi apa pun yang disimulasikan entitas politik hari ini. Pun Partai Demokrat yang disebut terus membangun kerja sama dengan siapapun, parpol manapun, tokoh manapun yang dianggap bagus.

AHY menilai, politik Indonesia memang harus cair karena bukan politik pembelahan. Jika AS yang hanya dua partai selalu membuka komunikasi, Indonesia yang multi partai harus terus mampu membangun komunikasi.

"Tapi, kami memilih tetap menjunjung tinggi etika nilai dan prinsip prinsip dalam berkomunikasi politik. Itulah mengapa selain menyampaikan apresiasi, kami terus memantapkan rancang bangun dari Koalisi Perubahan ini," ujar AHY.

Ia menekankan, kalau ada perbedaan antara tiga parpol merupakan sebuah kewajaran. Malah, aneh jika tiga parpol, tiga entitas berdaulat dengan konstituen masing-masing, agenda, semua seragam tanpa dialog dan debat.

AHY menegaskan, selama perbedaan-perbedaan itu masih bisa ditemukan dan dijelaskan satu sama lain semua masih sehat. Menurut AHY, yang paling penting membangun hubungan, terutama kepada capres Anies Baswedan.

"Kalau saya dan Partai Demokrat memilih untuk kembali ke tujuan besar. Kita ingin tidak hanya berlayar, tapi sukses menang dan jadi," kata AHY.

Terkait capres-cawapres KPP, ia menekankan, memang belum tentu sempurna dan ideal. Tapi, AHY melihat, paling tidak pasangan yang nanti dipilih menjawab kriteria yang sudah disepakati bersama dalam Piagam Kerja Sama.

"Selebihnya, kita serahkan kepada bacapres kita Mas Anies Rasyid Baswedan," ujar AHY.

 

photo
Survei Elektabilitas Cawapres Menurut Indikator Politik Indonesia - (infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement