Ahad 04 Jun 2023 17:57 WIB

Sematkan Blangkon ke Ganjar, Tokoh Budayawan Cirebon: Bagian dari Keluarga Besar Kami

Hal itu diungkapkan oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran.

Penyematan blangkon khas Cirebon oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, yang masih keluarga Keraton Kacirebonan kepada Ganjar Pranowo.
Foto: Dok. Web
Penyematan blangkon khas Cirebon oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, yang masih keluarga Keraton Kacirebonan kepada Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dalam lawatannya ke Cirebon, Jawa Barat, bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo, disematkan blangkon khas Cirebon oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran selaku budayawan Cirebon. Penyematan blangkon itu dilakukan saat Ganjar Pranowo tiba di GOR Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (3/6/2023).

Penyematan blangkon khas Cirebon itu juga mengukuhkan Ganjar yang telah diterima menjadi keluarga masyarakat Cirebon. Hal itu diungkapkan langsung oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran yang masih keluarga Keraton Kacirebonan.

Baca Juga

"(Penyematan blangkon) itu adalah pengakuan bahwasanya Pak Ganjar sendiri bukan hanya sekadar pencalonan (capres), tetapi juga ada trah. Maka dari itu saya sebagai orang Cirebon mengakui bahwa Pak Ganjar ini adalah bagian daripada keluarga besar Cirebon," ujar Qodiran di GOR Ranggajati.

Qodiran menyampaikan, antusiasme masyarakat Cirebon dalam menyambut Ganjar menunjukkan bahwasanya Ganjar diterima dengan sangat baik oleh seluruh kalangan.

"Saya mewakili masyarakat Cirebon ini adalah Pak Ganjar sudah diakui masyarakat. Maka dari itu, bagian dari masyarakat Cirebon ini adalah bagian dari orang tua untuk mencari pemimpin untuk NKRI dan untuk Presiden Indonesia Raya," ucap Qodiran.

Pada kesempatan itu, turut ditampilkan beragam kesenian dan kebudayaan khas Cirebon, antara lain Tari Sintren dan Tari Tumenggung. Momen menarik lainnya adalah saat Ganjar menerima lukisan kaca dari seniman lukisan kaca penyandang disabilitas bernama Kusdono Rastika. Lukisan tersebut menggambarkan wajah Ganjar dengan tokoh wayang Werkudara atau Bima.

Dijelaskan, filosofi dari lukisan tersebut menunjukkan Bima sebagai tokoh pewayangan yang memiliki sifat jujur dan tegas. Berdasarkan filosofi itu, diumpamakan Ganjar yang selama kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Tengah juga dikenal jujur dan tegas, terutama dalam hal penyelewengan yang tidak pandang bulu.

Tak hanya itu, Ganjar juga diberikan cendera mata ukiran Macan Ali yang merupakan lambang kebangaan masyarakat Cirebon.

"Alhamdulillah, untuk pertemuan dengan Pak Haji Ganjar Pranowo ini memang luar biasa dan saya sendiri sebagai pribumi dari Cirebon ini mengakui Pak Ganjar sebagai keluarga besar Cirebon ini. Maka dari itu ini sangat luar biasa antusias daripada masyarakat Cirebon ini luar biasa," kata Qodiran.

Sebagai informasi, selain Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran, acara tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh lain, antara lain Sultan Kacirebonan XI Pangeran Abdul Gani Natadiningrat dan Bupati Cirebon Imron Rosyadi.

Kemudian hadir pula tokoh sesepuh Cirebon Surono Danu, Ketua Angkatan Muda Siliwangi (AMS) Cirebon Nana Karmana, seniman lukisan kaca penyandang disabilitas Kusdono Rastika dan Pengasuh Pondok Pesantren Gedongan Cirebon KH Abdul Hayyi Imam.

Ganjar mengatakan dirinya disambut dengan meriah selama berada di Cirebon. Pada pagi hari dirinya berolahraga lari, mencicipi kuliner, lalu bertemu tokoh agama di Pondok Pesantren Buntet dan para seniman.

 

“Tadi mereka menceritakan kepada saya bagaimana eksistensi dari kelompok-kelompok ini penting untuk bisa hidup dan berkembang,” kata Ganjar, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement