Sabtu 03 Jun 2023 10:27 WIB

Menko Muhadjir Cek Penginapan Jamaah Haji Hingga Toilet di Makah-Madinah

Dari 203.320 jamaah haji, sekitar 67 ribu jamaah haji Indonesia berusia 65 tahun.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Foto: Dok Kemenko PMK
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau langsung lokasi penginapan jamaah di Makkah dan Madinah guna memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Saat ini, kloter jamaah haji Indonesia terus diberangkatkan sejak dimulai pada 24 Mei 2023.

"Saya rencana akan ke Mekkah dan Madinah melalui jalur darat, ke tempat penginapan, hotel, dan setelah itu ke KKHI untuk mengecek fasilitas kesehatan yang ada di sana,” kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Jumat (2/6/2023).

Muhadjir menjelaskan, kedatangannya di Mekkah dan Madinah untuk melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian lapangan mengenai persiapan yang sudah dilakukan petugas. Sejauh pemantauannya, berdasarkan penjelasan dari para jamaah, kondisi yang mereka rasakan sudah cukup bagus, baik dari segi makanan maupun pelayanan kesehatan.

"Sudah cukup bagus, pelayanannya juga cukup bagus, satu kamar diisi empat orang. Saya kira itu cukup nyaman," kata Muhadjir.

Dia mengatakan, salah satu tujuannya datang juga untuk memastikan agar jamaah tidak terlalu banyak dibebani dengan urusan-urusan yang bersifat teknis. Menurutnya, pemerintah harus melayani semaksimal mungkin agar mereka dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan khusyuk.

Muhadjir menerangkan pihak medis telah bekerja dengan baik. Setiap blok dalam penginapan telah terdapat pusat pelayanan medis yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu oleh jamaah. Pada titik-titik tersebut juga telah tersedia dokter dan tenaga medis yang dapat membantu keluhan yang dialami oleh para jamaah.

"Saya tadi tanya kepada mereka (jamaah) selama di sini para petugas medis ini tidak menunggu, tetapi mendatangi masing-masing kamar untuk ditanyakan kesehatannya dan juga membagikan vitamin. Itu bagus apalagi sekarang ini banyak jamaah yang tergolong lansia," ujar Muhadjir.

Menyoroti pelaksanaan wukuf di Arafah dan bermalam di Mina. Muhadjir mengaku akan memeriksa penyediaan layanan toilet yang sering kali bermasalah. Terlebih pelaksanaan ibadah di Mina akan memakan waktu selama tiga hari dan seluruh jamaah berada di tempat tersebut secara bersamaan.

"Ini akan menjadi perhatian saya, nanti akan saya cek itu toilet. Nanti kalau persiapannya masih kurang akan saya laporkan itu ke dubes agar bisa ditindaklanjuti," kata Muhadjir.

Rencananya, Muhadjir melakukan pengecekan di Tanah Suci selama empat hari. Pada musim haji 2023, kuota Jemaah Haji Indonesia berjumlah 221 ribu, yang terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler, 17.680 jamaah haji khusus dan 4.200 petugas haji, yang diberangkatkan melalui 13 Bandar Udara Embarkasi Haji.

Terdapat 203.320 dari kuota reguler, yang 67 ribu jamaah di antaranya berusia 65 tahun ke atas atau berkisar 30 persen dari total keseluruhan. Karena itu, pemerintah mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Pemerintah memastikan agar semua sarana dan prasarana dalam pelaksanaan ibadah haji dapat diakses lansia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement