Rabu 31 May 2023 22:05 WIB

Komitmen Capai Netralitas Karbon di Akhir 2033, OCS Group Indonesia Upayakan Ini

Pemerintah pun telah meningkatkan komitmen pengurangan emisi.

Ilustrasi netralitas karbon (net carbon zero).
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi netralitas karbon (net carbon zero).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- OCS Group Indonesia telah menguatkan upaya keberlanjutan melalui komitmen pencapaian netralitas karbon (net carbon zero) di akhir tahun 2033. Chief Executive Officer OCS Group Indonesia, Jeffry Johary mengatakan, ada kesadaran urgensi untuk bertindak secara kolektif. Akselerasi tahun 2033 sangatlah penting dalam mendukung praktik-praktik yang berkelanjutan di industri facility management (FM) ini.

“Kami ingin memastikan bahwa di 2033, jumlah karbon yang kami keluarkan ke atmosfer numi adalah netral, kami berkomitman untuk menjalankan operasional dengan emisi rendah dan hemat. Dengan begitu, kami akan berperan signifikan dalam mengurangi jejak lingkungan dan ikut berkontribusi menciptakan alam yang sustainable," kata dia dalam kegiatan Sustainability Commitment Launch di Jakarta, seperti dikutip pada Rabu (31/5/2023). 

Baca Juga

Jeffry Johary menyampaikan, ada empat prioritas target ESG (Environmental, Social, and Governance) yaitu, mengurangi jejak karbon, budaya kesehatan dan keselamatan, pengembangan masyarakat usia muda dan produktif, serta tata kelola perusahaan yang baik.

Jeffry Johary berharap upaya ini akan membuka jalan bagi perusahaan besar lainnya di Indonesia sekaligus dapat menginspirasi mereka untuk mempertimbangkan jejek karbon yang dihasilkannya. 

Sadar bahwa netralitas karbon adalah tujuan yang ambisius, OCS Group Indonesia yakin mampu bisa mencapai hal tersebut. Pihaknya akan memanfaatkan dukungan dan pengaruh OCS Group, berkolaborasi erat dengan OCS Australia and New Zealand, termasuk New Zealand Sustainability Council.

"Mengoptimalkan sumber-sumber daya, dan memanfaatkan jaringan globalnya untuk berfokus pada penggunaan bahan kimia ramah lingkungan, tanpa sampah plastik, dan hemat energi," kata dia.

Managing Director OCS Australia dan New Zealand Gareth Marriott, mengungkapkan komitmennya untuk mendukung upaya berkelanjutan kolega mereka di Indonesia. 

Saling bertukar ilmu dan upaya kolaboratif akan memacu perubahan yang positif. Gareth Marriott belum lama ini memimpin dan mengembangkan Sustainability Report OCS Australia and New Zealand Edisi Keenam Tahun 2023.

“Jeffry dan saya menyadari bahwa kami harus bisa memimpin dalam hal praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan, tidak hanya di dalam industri FM saja tetapi lebih dari itu, peduli dengan karyawan kami, masyarakat luas dan planet bumi ini. Saya berkomitmen untuk membantu dan bekerja bersama dengan kolega kami di Indonesia dalam perjalanan sustainability mereka sehingga kami dapat menciptakan perubahan yang positif," kata dia. 

Sebelumnya, pemerintah telah meningkatkan komitmen pengurangan emisi dari 29 persen menjadi 31,89 persen dengan usaha sendiri dan dari 41 persen menjadi 43,2 persen dengan bantuan internasional.

Beberapa waktu lalu, pemerintah Indonesia menyerahkan revisi komitmen pengurangan emisi karbon tersebut kepada Sekretariat Perubahan Iklim PBB (UNFCCC).

Untuk memenuhi kebutuhan investasi dalam mendukung NDC tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengajak partisipasi swasta baik domestik dan internasional hingga kalangan filantropi untuk berkontribusi mendukung komitmen tersebut.

“Pemerintah Indonesia, kami sudah mengeluarkan sejumlah insentif fiskal juga pembiayaan inovatif untuk menutup celah kebutuhan investasi ini,” kata Sri Mulyani, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement