Selasa 30 May 2023 05:03 WIB

Beda Pendapat Pj Gubernur Papua dan Mendagri Soal Pasokan Senjata Kelompok Separatis

Masih menjadi misteri darimana pasokan senjata dan amunisi untuk KKB di Papua.

Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua menawan pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.
Foto:

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan beberapa sumber pasokan senjata api dan amunisi senjata milik KKB di Papua. Tito yang pernah menjabat sebagai Kapolda Papua pada tahun 2012 menjelaskan bahwa pasokan senjata api ilegal yang masuk ke wilayah Papua berasal dari Papua Nugini.

"Saya pernah jadi Kapolda di sana (Papua), setahu saya ada beberapa kasus tapi tidak banyak," ujar Tito saat ditanya terkait apakah senjata yang dipakai KKB berasal dari jalan tikus perbatasan Papua-PNG, Kamis (25/5/2023).

Senjata itu bisa masuk melalui jalur-jalur darat, menyebar dari perbatasan di wilayah Jayapura hingga Merauke. Kendati demikian, kasus senjata ilegal yang masuk melalui jalan tikus pada perbatasan Papua-PNG dinilai tidak banyak.

Menurut dia, senjata ilegal itu juga merupakan hasil perampasan usai tembak menembak antara kelompok bersenjata Papua dengan aparat keamanan. "Sebagian besar senjata-senjata itu adalah senjata rampasan dari aparat yang lengah," katanya.

Tidak hanya itu, sambung Tito, senjata ilegal yang digunakan oleh KKB berasal dari daerah yang pernah berkonflik, seperti Konflik Ambon Bersenjata. Sebab, senjata yang tersisa usai konflik dijual kembali.

"Senjata-senjata itu banyak yang sudah selesai konflik. Ini kan masih disimpan, itu dijual oleh yang berkonflik," tutur Tito.

Tito menambahkan Filipina adalah salah satu pemasok utama senjata api yang digunakan oleh KKB. Adapun negara yang berbatasan langsung dengan Pulau Miangas, Sulawesi Utara itu memang terkenal memiliki home industry senjata dengan kualitas bagus.

"Itu ada yang masuk lewat jalur-jalur laut, ada juga yang melalui jalur udara. Kan ada pilot yang ditangkap itu," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri menegaskan, anggotanya akan terus mendalami penyuplai dana ke KKB baik itu warga sipil maupun pejabat atau ASN. Mathius mengatakan, memang benar anggota terus menyelidiki bantuan dana ke KKB karena disinyalir banyak dana yang dialirkan untuk membantu KKB.

"Saat ini penyidik masih terus memeriksa Kadistrik Kenyam MM (37 th)," kata Mathius Fakhiri, Rabu (10/5/2023), di Jayapura.

Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap MM saat ini dipusatkan Timika setelah sebelumnya diterbangkan dari Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Ada beberapa pejabat yang terindikasi membantu KKB khususnya membantu dana dan itu terus didalami.

"Mudah-mudahan para penyuplai dana ke KKB dapat segera ditangkap karena pihaknya akan menindak tegas mereka yang membantu kelompok tersebut, " ujar Fakhiri.

 

photo
Ilustrasi Anak Sekolah di Papua - (republika/mgrol100)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement