Senin 29 May 2023 12:17 WIB

Tiga Serangan Anas untuk Demokrat dan SBY

Anas soroti soal rapat politik di era SBY hingga sistem pemilu.

Anas Urbaningrum usai bebas akan berkonsentrasi membayar hutang silaturahim
Foto:

Anas tidak mati membusuk

Anas langsung melempar psywar melalui pidato yang disampaikannya. Namun, belum dipastikan siapa pihak yang dimaksud oleh Anas Urbaningrum. "Saya ingin menyampaikan permohonan maaf. Pertama, mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk. Kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan sosial. Alhamdulillah tidak terjadi," ujarnya di hadapan ratusan sahabat AU di halaman Lapas Sukamiskin, Selasa (11/4/2023). 

Ia mengungkapkan dukungan keluarga, teman, dan para sahabat membuat dirinya bisa lebih hidup tegak berdiri. Termasuk masih dalam keadaan sadar, sehat dan waras.

"Alhamdulillah dengan dukungan keluarga, teman-teman para sahabat saya tetap bisa hadir hidup tegak berdiri. Saya hadir di sini dengan sadar, sehat, dan waras," katanya.

Anas kembali memohon maaf kepada pihak-pihak yang beranggapan dapat memisahkan dirinya dengan sahabat-sahabatnya. Termasuk dengan Indonesia yang dicintainya. "Mohon maaf dengan waktu lama itu bisa memisahkan saya dengan sahabat saya seperjuangan. Mohon maaf kalau ada yang berpikir bisa memisahkan saya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia yang kita cintai," ujarnya.

Ia menegaskan, ikatan batin, rasa, nilai, semangat dan komitmen antar sahabat perjuangan dan melangkah maju tetap terjalin. Oleh karena itu, mereka yang beranggapan bahwa bisa memisahkan dirinya dengan sahabatnya seperti tidur di siang bolong.

"Berpikir seperti itu mohon maaf seperti tidur di siang hari, tidur di siang bolong sungguh saya mohon maaf," katanya.

Anas menambahkan, mereka yang menyusun skenario besar dengan memasukkannya ke penjara dalam waktu lama dan beranggapan dirinya telah selesai tidak terjadi. "Skenario boleh besar, kuat, hebat. Sekuat apa pun seperinci apa pun skenario manusia tidak akan mengalahkan skenario Tuhan," katanya.

Anas sempat terpilih menjadi ketua demokrat. Namun, ia tersandung kasus korupsi dan dipenjara pada 2014 silam. Sebelum dipenjara ia telah disingkirkan terlebih dahulu dari Demokrat pada 2013. Sejumlah loyalis Anas pun ikut dipecat dari partai yang dibesarkan oleh SBY itu.

 

 

---

 

 

Mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mendebat pernyataan mantan atasannya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terkait sistem pemilu. Ia meminta SBY tidak bicara soal ‘chaos’ terkait dengan pergantian sistem pemilu di tengah jalan.

 

 

“Jadi, lebih baik Pak @SBYudhoyono tidak bicara 'chaos' terkait dengan pergantian sistem pemilu di tengah jalan,” kata Anas di akun Twitter-nya @anasurbaningrum.

 

Baca Juga

SBY: Putusan MK tentang Proporsional Tertutup Bisa Timbulkan Chaos SBY: Jika Keadilan tak Datang, Kita Berhak Memerjuangkannya Soal PK Moeldoko, SBY: Jangan-Jangan Ini Serius

Cicitan Anas ini sepertinya ditujukan untuk menanggapi penyataan SBY, yang khawatir akan terjadi chaos jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan judicial review (JR) untuk mengganti sistem pemilu proporsional terbuka menjadi tertutup (nomor urut).

 

 

Anas menyebut:

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement