Ahad 28 May 2023 12:37 WIB

Soal Data Anies, Demokrat: Seharusnya PDIP Minta Maaf ke Publik

Politikus Demokrat sebut seharusnya PDIP meminta maaf kepada publik soal data Anies.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Bakal Calon Presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyapa relawan usai menyampaikan pidato politiknya dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan bertajuk Perubahan untuk Keadilan Sosial di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Ahad (21/5/2023). Politikus Demokrat sebut seharusnya PDIP meminta maaf kepada publik.
Foto:

Maka itu, dia merasa PDIP harus minta maaf ke rakyat karena sejak awal kader didorong dan dipromosikan dengan dipenuhi rekayasa dan gimmick. Menjadi pandai mengumbar janji, tapi tidak cakap dalam menunaikannya.

Ia menilai, model kepemimpinan Jokowi mengabaikan diskursus ruang publik yang lahirkan IKN, UU Ciptaker, dan lainnya. Termasuk, kemerosotan sistem ketatanegaraan, demokrasi, marak korupsi, dan hukum yang cuma tajam ke lawan.

"Mobil gaib ESEMKA apa kabar? Janji ekonomi meroket, ternyata utang yang meroket. Korupsi bantuan sosial untuk wong cilik di kala pandemi menjadi kejahatan kemanusiaan terbesar sepanjang republik berdiri," ujar Kamhar.

Kamhar turut mempertanyakan PDIP yang menyebut diri partai wong cilik, malah mengambil jatah wong cilik. Ia mengingatkan, masih banyak sekali catatan kelam dua periode Jokowi yang menunggu giliran untuk terkuak.

 

"Tak selamanya bisa ditutupi. Jadi, mereka yang semestinya minta maaf kepada rakyat," kata Kamhar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement