REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Bambang Wuryanto skeptis dengan pernyataan bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan yang yakin dapat menang di Jawa Tengah. Ia mempertanyakan dasar keyakinan tersebut.
"Coba deh dipelajari sejarahnya dulu, kalau PDIP di Jateng, kalau pilgub belum pernah kalah, dari 1999 kan begitu. Artinya pileg juga tidak pernah kalah. Jadi kok (Anies] bisa ngomong gitu? dasarmu apa," ujar Bambang di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Contoh landasannya adalah pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Tengah pada 2018. Saat itu, Ganjar Pranowo melawan Sudirman Said yang notabene-nya saat ini merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Sudirman said dapat 41 persen, hampir 42 persen, misalnya. 'Wah kita yakin nih, besok mengajarkan Pak Jokowi, pasti bisa kita kalahin di Jateng', meledak, Pak Jokowi 77,29 persen, surplus 11,8 juta pemilih, piye? Hayo melebihi perolehan Pak Ganjar periode kedua," ujar Bambang.
"Tidak usah (ditanggapi klaim Anies). Kita tinggal ngomong saja, nanti dilihat di lapangan," kata Ketua Komisi III DPR itu.
Sebelumnya, Anies berbicara tentang potensi raihan suaranya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Mantan gubernur DKI Jakarta itu yakin akan meraih kemenangan besar di tiga provinsi tersebut.
Keyakinan tersebut muncul usai Anies melakukan safari politik ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta Perjalanan itu dilakukan saat bulan Ramadan lalu.
"Ramadan kemarin saya dapat kesempatan berkeliling Jatijaya. Saya menjalani tirakat mendengar. Bukan berbicara. Mendengar," ujar Anies dalam pidato perayaan Milad ke-21 PKS.
Tercatat selama 14 hari, Anies berkeliling ke 26 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. Ia mengungkapkan dirinya mendengar langsung suara masyarakat baik itu petani, peternak, penjaga toko, penjaga warung, tokoh budaya, hingga alim ulama.
"Potensi untuk kita menang amat besar. Jauh lebih besar daripada yang diprediksi orang banyak," ujar Anies.