Sabtu 27 May 2023 19:04 WIB

Kemampuan Guru Operasikan Teknologi Digital Ditargetkan Meningkat

Literasi digital menyasar pendidikan, desa, petani/nelayan, UMKM, dan pariwisata.

Peserta ToT Pandu Digital Sektor Pendidikan Provinsi Sumatra Selatan, Kota Palembang, Jumat (19/5/2023).
Foto: Istimewa
Peserta ToT Pandu Digital Sektor Pendidikan Provinsi Sumatra Selatan, Kota Palembang, Jumat (19/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas PGRI Palembang (UPGRIP), Dr Bukman Lian, berharap, kualitas tenaga pendidik di lingkungan UPGRIP meningkat usai mengikuti training of trainer (ToT). Adapun ToT diadakan sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam literasi digital dengan menjadi pendamping pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan keterampilan tenaga pendidik, agar kemampuan guru dalam mengoperasikan teknologi digital juga tidak tertinggal oleh peserta didik atau muridnya," ucap Bukman di acara pembentukan Pandu Digital Sektor Pendidikan Provinsi Sumatra Selatan, Kota Palembang, Jumat (19/5/2023).

Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo oada 2022 menunjukkan, kapasitas literasi digital masyarakat Indonesia masuk kategori 'sedang' yaitu sebesar 3.54 dari 5.00. Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso menyampaikan, literasi digital yang dijalankan pandu digital menargetkan lima sektor, yaitu pendidikan, desa, petani/nelayan, serta pelaku UMKM dan pariwisata.

"Setiap tahunnya kita memiliki target jumlah masyarakat terliterasi digital, untuk tahun ini di sektor pendidikan sedikitnya kami berharap ada 250 ribu insan pendidikan yang terliterasi digital melalui perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan di seluruh Indonesia," ujar Bambang.

Praktisi sekaligus Founder Edukasi4id, Michael S Sunggiardi menjelaskan empat langkah dalam menuju sumber daya manusia (SDM) unggul bagi kemajuan Indonesia. Jika dua dari empat langkah ini bisa dikuasai oleh anak didik, Michael yakin, mereka bisa menjadi peserta didik yang berkualitas.

"Jadi yang pertama adalah dengan mengubah cara memahami teknologi, yang kedua yaitu mengubah cara penerapannya, selanjutnya adalah kita harus berkegiatan dengan berpikir menggunakan cara lateral thinking, dan yang terakhir adalah dengan meningkatkan kewirausahaan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement