Selasa 08 Apr 2025 19:07 WIB

Pimpin Industri Keuangan Digital, Dendy Pilih S3 di UNM untuk Dalami AI

Pemahaman mendalam tentang AI bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan.

Studium Generale UNM pada 15 Maret 2025 menghadirkan sosok inspiratif yang juga mahasiswa aktif program doktoral di UNM yaitu Dendy K Pramudito, Direktur Artajasa sekaligus komisaris NusaCita.
Foto: UNM
Studium Generale UNM pada 15 Maret 2025 menghadirkan sosok inspiratif yang juga mahasiswa aktif program doktoral di UNM yaitu Dendy K Pramudito, Direktur Artajasa sekaligus komisaris NusaCita.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Universitas Nusa Mandiri (UNM) kembali menghadirkan sosok inspiratif dalam Studium Generale untuk mahasiswa baru Magister Ilmu Komputer (S2) dan Doktor Informatika (S3) pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Kali ini Dendy K Pramudito, Direktur Artajasa sekaligus Komisaris NusaCita, berbagi pengalaman dan wawasan mendalam mengenai perkembangan teknologi digital, khususnya AI, dalam dunia industri. Menariknya, Dendy tidak hadir sebagai pembicara, tetapi sebagai mahasiswa aktif program Doktor Informatika di UNM.

Dengan latar belakang sebagai pemimpin di salah satu perusahaan penyedia infrastruktur dan layanan transaksi pembayaran terbesar di Indonesia, Dendy menegaskan kebutuhan akan teknologi AI semakin krusial dalam industri keuangan digital.

"Di era digital yang berkembang pesat, pemahaman mendalam tentang teknologi AI bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Itulah alasan saya memilih melanjutkan pendidikan doktoral di UNM," ujar Dendy dalam sesi testimoninya.

Dendy mengungkapkan, ketertarikannya terhadap program doktoral di UNM bermula dari penelitian-penelitian jurnal yang diterbitkan oleh universitas ini, yang menurutnya sangat sejalan dengan minatnya di bidang kecerdasan buatan.

Sebagai seorang eksekutif, ia juga menyadari membangun tim IT yang kompeten dan memahami AI adalah faktor kunci dalam memenangkan persaingan di dunia siber.

Selain itu, Dendy saat ini tengah fokus menekuni bidang robotik untuk sektor perbankan, yang menuntut pemahaman lebih dalam mengenai ilmu komputer dan informatika.

"Di tengah persaingan industri yang semakin ketat, menguasai AI dan robotik adalah langkah strategis untuk tetap unggul," kata Dendy dalam keterangan yang dilansir Selasa (8/4/2025).

Testimoni dari Dendy memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa baru bahwa pendidikan tinggi, terutama di bidang informatika, memiliki dampak besar dalam dunia industri.

Kehadirannya di Studium Generale UNM 2025 menjadi bukti ilmu dan teknologi terus berkembang, dan mereka yang ingin tetap relevan harus selalu siap beradaptasi dan belajar.

Dengan semangat yang ditunjukkan oleh Dendy, diharapkan mahasiswa baru UNM semakin termotivasi untuk menggali ilmu, melakukan penelitian, serta menerapkan teknologi AI dalam berbagai aspek kehidupan dan industri.

Acara ini menjadi momen penting dalam membangun sinergi antara akademisi dan praktisi industri dalam menghadapi tantangan masa depan yang berbasis teknologi digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement