Sabtu 27 May 2023 13:36 WIB

Kepala BRIN Jatuhkan Sanksi Moral kepada Thomas Djamaluddin

Status Thomas di akun Facebook yang memicu APH ingin bunuh semua warga Muhammadiyah.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Erik Purnama Putra
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin.
Foto:

Sebelumnya, Thomas Djamaluddin memertanyakan upaya hukum yang terus dilakukan Muhammadiyah menyoal kritik soal wujudul hilal (WH). Dia meminta, ihwal memersoalkan kritik yang ada, Muhammadiyah sebaiknya kembali memertimbangkan kejadian-kejadian sebelumnya.

“Muhammadiyah yang saya hormati karena semangat tajdid akan mencatatkan dalam sejarah sebagai organisasi pembungkam kritik? Semoga masih ada akal sehat untuk mempertimbangkannya,” kata Thomas kepada Republika.co.id, Rabu (3/5/2023).

Thomas mengeluhkan kritik terhadap Wujudul Hilal dan ego organisasi Muhammadiyah malah dianggap menyerang. Padahal, dia menjelaskan, kritik yang dibangun pada awalnya bukan atas dasar kebencian, melainkan mendorong dialog bersama ormas keagamaan demi menyatukan ummat saat berlebaran. Hal itu, disebutnya sebagai tataran ijtihad ilmiah.

“Dianggap tendensius, fitnah, dan ujaran kebencian. Kritik itu akan dibungkam dengan pidana. Sesuai kepakaran saya, ijtihad astronomis tentang kriteria bisa mempersatukan madzhab hisab dan rukyat,” kata Thomas.

Mantan kepala LAPAN ini memertanyakan apakah Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan dengan semangat tajdid akan mencatatkan sejarah, khususnya pembungkaman kritik. Dia berharap, ada akal sehat Muhammadiyah untuk memertimbangkan kritik dengan tidak membalasnya di jalur hukum.

Akibat unggahan Thomas di akun media sosialnya, seorang peneliti BRIN AP Hasanuddin membuat komentar yang dinilai meresahkan warga Muhammadiyah. Dalam komentarnya, AP Hasanuddin mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah satu per satu. Bahkan, warga Jombang ini menyebut soal 'darah warga Muhammadiyah halal'.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement