Jumat 26 May 2023 14:24 WIB

Pemkot Bekasi Telusuri Running Text yang Serang Plt Tri Adhianto

Running text sebut Walkot Bekasi bobrok muncul di Asrama Haji dan RSUD Bantargebang.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Erik Purnama Putra
Running text di RSUD Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Foto: Istimewa
Running text di RSUD Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi langsung menindaklanjuti informasi adanya beberapa running text di Kota Bekasi yang menayangkan kalimat tidak baik dan terkesan menyerang Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono. Running text itu muncul di Asrama Haji Kota Bekasi dan RSUD Bantargebang

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Bekasi, Junaedi mengaku, sudah menginstruksikan perangkat terkait untuk melakukan pemeriksaan dan penelusuran atas adanya kejadian tersebut. "Kami sangat prihatin atas adanya kejadian tersebut dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kami telah berkoordinasi kepada pihak kepolisian," kata Junaedi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Junaedi juga meminta kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk sementara mematikan semua running text dan videotron di Kota Bekasi. Permintaan itu dilakukan untuk menghindarkan adanya peretasan terhadap semua perangkat elektronik yang ada di luar kendali Pemkot Bekasi.

Baca: Running Text Serang Plt Walkot Bekasi Juga Muncul di RSUD Bantargebang

"Kami mememinta kepada seluruh perangkat daerah yang menggunakan media elektronik untuk sementara mematikan media elektronik, baik berupa running text ataupun media videotron dikarenakan alat tersebut diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan ingin menjelekkan Pemerintah Kota Bekasi," kata Junaedi.

Dia juga berharap, aparat penegak hukum dapat menangkap pelaku dan ditindak sesuai peraturan berlaku. Junaedi juga mengimbau jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan sistem keamanan jaringan. "Sehingga hal seperti ini tidak dapat terulang lagi," katanya.

Dia menegaskan, Pemkot Bekasi terbuka terhadap bentuk penyampaian aspirasi dan kritik dari masyarakat, yang bersifat membangun. Namun, jika memang ingin melontarkan kritik kepada orang nomor satu di Pemkot Bekasi, hendaknya tetap menjunjung kaidah moral dan norma yang berlaku di masyarakat.

"Tidak dalam bentuk vandalisme dengan merusak fasilitas umum yang dapat mengganggu efektivitas pelayanan terhadap masyarakat Kota Bekasi," kata Junaedi.

Baca: Pihak Embarkasi Telusuri Penulis Running Text yang Sudutkan Plt Walkot Bekasi

Adapun manajemen RSUD Bantargebang sedang menginvestagasi siapa orang yang seenaknya mengubah running text menjadi ujaran kebencian kepada Tri Adhianto Tjahyono. "Sedang ditelusur kronologinya," kata Humas RSUD Bantargebang, Sandy Romadoni saat dihubungi Republika.co.id, Jumat.

Dugaan sementara, sambung dia, memang ada orang yang tak bertanggung jawab sengaja mengubah isi tulisan yang terpampang di pintu masuk RSUD Bantargebang itu. Hanya saja, Sandy menjamin, ulah usil itu tidak mungkin dilakukan orang internal. "Indikasinya ada yang meng-hack running text," katanya.

Sandy pun berjanji akan segera menyampaikan secara lengkap ke publik bagaimana kronologi kejadian itu bisa terjadi. Saat ini, manajemen RSUD Bantargebang sedang memanggil beberapa yang terkait mengurusi running text. "Nanti saya kabari ya, kalau sudah saya terima kronologi dari internal RSUD," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement