Kamis 25 May 2023 14:30 WIB

Tito Ungkap Sumber Pasokan Amunisi Senjata KKB di Papua

Ada juga pejabat daerah di Papua yang terindikasi membantu KKB dalam hal pendanaan.

Pasukan Gabungan Operasi Damai Cartenz dan Polres Yahukimo melakukan penggerebekan persembunyian kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kompleks Anggruk, Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (4/5/2023).
Foto:

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri menegaskan, anggotanya akan terus mendalami penyuplai dana ke KKB baik itu warga sipil maupun pejabat atau ASN. Mathius mengatakan, memang benar anggota terus menyelidiki bantuan dana ke KKB karena disinyalir banyak dana yang dialirkan untuk membantu KKB.

"Saat ini penyidik masih terus memeriksa Kadistrik Kenyam MM (37 th)," kata Mathius Fakhiri, Rabu (10/5/2023), di Jayapura.

Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap MM saat ini dipusatkan Timika setelah sebelumnya diterbangkan dari Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Ada beberapa pejabat yang terindikasi membantu KKB khususnya membantu dana dan itu terus didalami.

"Mudah-mudahan para penyuplai dana ke KKB dapat segera ditangkap karena pihaknya akan menindak tegas mereka yang membantu kelompok tersebut, " ujar Fakhiri.

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mendukung penuh langkah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberantas praktik jual beli senjata dan amunisi. Khususnya, di wilayah konflik Papua.

"Praktik jual beli senjata ini miris betul dan menjadi kejahatan luar biasa. Dan memang ini menjadi salah satu penyebab rumitnya penyelesaian konflik di Papua selama ini, yaitu keberadaan rantai pasok senjata dan amunisi yang diduga melibatkan aparat TNI sendiri. Maka siapa pun pelakunya pantas dihukum berat, melalui penerapan pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup atau penjara maksimal 20 tahun" ujar Christina dalam keterangannya awal bulan ini.

Dia juga mendukung siapa pun prajurit TNI yang terlibat untuk dihukum seberat-beratnya. Menurutnya, pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terkait adanya lonjakan kasus penyalahgunaan senjata dan amunisi di Kodam Cenderawasih selama satu dekade terakhir harus menjadi momentum perbaikan sungguh-sungguh di tubuh TNI dari atas sampai prajurit di lapangan.

"Artinya, jadikan ini kesempatan untuk melakukan pembenahan total, mulai dari komandan sampai prajurit di lapangan harus punya komitmen yang sama. Jangan jadikan suplai senjata kepada musuh atau yang patut diduga berhubungan dengan musuh sebagai lahan bisnis. Benar kata Panglima TNI, itu sama saja membunuh saudara sendiri. Sudah berapa prajurit TNI yang gugur di Papua? Ini menyedihkan," ungkap dia.

Christina meyakini apabila tidak ada pasokan senjata dan amunisi kepada KKB maka perlawanan dari mereka juga tidak akan semasif sekarang. "Jadi, pastikan dulu praktik jahat jual senjata dan amunisi kepada musuh ini kita hentikan. Ini adalah bentuk penghianatan yang sangat pantas dan wajar jika pelakunya dihukum berat," tutupnya.

 

 

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement