REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lini masa media sosial Twitter diramaikan oleh unggahan foto yang menunjukkan bendera pelangi LGBT terbentang di depan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Dalam foto tersebut, tampak puluhan orang tengah berkumpul di depan sebuah panggung kecil di kawasan Monas.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS), Suhud Aliyudin, berpendapat, aksi itu menjadi peringatan bagi Pemprov DKI Jakarta untuk waspada. "Peringatan bagi Pemprov DKI untuk waspada terhadap pihak-pihak yang dapat memicu kegaduhan di Jakarta," kata Suhud kepada Republika.co.id, Rabu (24/5/2023).
Suhud mendorong agar ada upaya menyelidiki aksi tersebut, terutama jika aksi-aksi semacam itu telah terorganisasi dan berpotensi menimbulkan konflik di tengah masyarakat. "Jika itu dilakukan organisasi resmi, perlu diselidiki apakah itu disengaja oleh mereka atau ada pihak penyusup yang membonceng aksi mereka," ujar dia.
Lebih lanjut, Suhud meminta agar pihak kepolisian juga berperan melakukan penindakan secara tegas karena dinilai mengganggu ketertiban umum. "Aparat keamanan harus bertindak tegas kepada para pelaku untuk mencegah terjadinya kegaduhan di masyarakat," kata dia.
Suhud berpendapat, perilaku LGBT bertentangan dengan nilai agama dan moral yang diyakini bangsa Indonesia. "Perilaku LGBT yang dilakukan secara terbuka dan demonstratif, jika dibiarkan dan tidak segera dicegah, dikhawatirkan akan memicu konflik di masyarakat," ujar dia.