Rabu 24 May 2023 06:01 WIB

Pj Gubernur Heru akan Tangani 100 Kasus Polio di Jakarta

Dinkes DKI mencatat, sepanjang 2023, muncul 100 kasus terduga polio di Ibu Kota.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono berkunjung ke Puskesmas Pademangan, Jakarta Utara pada Selasa (23/5/2023).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono berkunjung ke Puskesmas Pademangan, Jakarta Utara pada Selasa (23/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat 100 kasus polio di Jakarta sepanjang 2023. Merespons hal itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pihaknya akan menangani penyakit tersebut. "Ya tetap kita tangani agar tidak ada kasus polio," kata Heru di Puskesmas Pademangan, Jakarta Utara pada Selasa (23/5/2023).

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI mencatat jumlah 100 kasus terduga polio di Jakarta  sepanjang berjalannya 2023. Untuk mengantisipasi angka kasus polio yang terus meningkat, Dinkes DKI menggencarkan imunisasi.

"Jumlah terduga polio di Jakarta 1 Januari sampai 19 Mei ada 99 kasus, diperiksa sampel tinja 46 kasus, hasil positif birus polio dari pemeriksaan tinja 0, jadi ke-46-nya semua negatif," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI, Ngabila Salama dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Dari 99 kasus tersebut, perinciannya lima kasus di Jakarta Pusat, 17 kasus di Jakarta Utara, 25 kasus di Jakarta Barat, 18 kasus di Jakarta Timur, dan satu kasus di Kepulauan Seribu. Untuk mencegah terjadinya penambahan kasus polio, Ngabila memastikan, terus meningkatkan capaian imunisasi rutin.

Terutama, sambung dia, di daerah padat penduduk dan capaian imunisasi rendah. "Capaian imunisasi polio di DKI Jakarta sejak 2019 sampai dengan 2022 mencapai target di atas 95 persen kecuali saat pandemi tahun 2020," ujar Ngabila.

Dia meminta masyarakat turut berpartisipasi mencegah sakit polio pada anak-anaknya. Caranya dengan melengkapi imunisasi empat kali untuk polio tetes saat usia 1, 2, 3, 4 bulan, dan dua kali untuk polio suntik saat usia empat dan sembilan bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement