REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Ketua Harian Relawan Ganjar Pranowo Center (GP Center), Thomas Djunianto mengatakan sosok Kaesang Pangarep dinilai mampu hilangkan ketimpangan pembangunan di Kota Depok. Anak Presiden Joko Widodo tersebut disebut mampu menghilangkan Margonda Sentris dalam hal pembangunan wilayah.
"Pemerintahan hari ini terlalu Margonda Sentris, artinya yang dibangun hanya sekitar Margonda sejauh ini. Padahal di 10 kecamatan lain juga memiliki atau bagi yang belum memiliki, monggo diciptakanlah potensi atau hal-hal yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," jelas Thomas kepada Republika.co.id, Selasa (23/5/2023).
Thomas menilai, pengalaman Kaesang dalam bisnis yang terlihat hingga kini menggambarkan kompetensinya dalam melihat berbagai peluang untuk memajukan ekonomi masyarakat. Kaesang disebutnya memiliki kemampuan yang tidak dimiliki wali kota saat ini.
"Itu salah satu alasan kami menyebut bahwa mas Kaesang adaptif dengan perkembangan zaman. Lebih memajukan masyarakat umum, bukan hanya memajukan kelompoknya saja,"katanya.
Dia menjelaskan, banyak warga Depok yang juga mengamini wacana Kaesang untuk Pilkada Kota Depok 2024. Sejak pihaknya mulai melempar wacana ini di media sosial, beragam dukungan muncul dan terbaru adalah dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Depok.
"Mas Kaesang muncul dan disambut dengan luar biasa, berarti masyarakat memang ingin perubahan yang selama ini dipimpin oleh PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Mas Kaesang menjadi perhatian, satu karena memang dianggap tokoh yang layak dan kedua masyarakat sudah jenuh juga dipimpin sama PKS," ujarnya.
Sementara salah seorang warga, Dedi (27 tahun) juga mengeluhkan ketimpangan pembangunan di Kota Depok. Hal ini karena pembangunan di Depok hanya cenderung di sekitar Margonda saja.
"Kalau kayak saya di Sukatani, ya jauhlah kalau ngelihat sama Margonda. Kan pengen juga," tuturnya.
Dedi mengatakan, kota ini memang butuh perubahan. Namun dirinya tidak memengharuskan Kaesang sebagai sosok pemimpin yang akan memimpin Depok ke depannya.
"Harus ada perubahan memang sih, tapi nggak harus Kaesang juga sebenarnya. Yang penting orangnya kompeten, bisa ngatur," kata pengemudi ojek daring ini saat ditemui di Jalan Margonda Raya.