Selasa 23 May 2023 10:42 WIB

Wagub Emil Dardak Ingatkan Anak Muda Jangan Sampai Alergi Politik

Emil Dardak menilai anggapan politik itu kotor menurutnya kurang tepat

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak anak muda untuk berani menyuarakan kepentingan masyarakat. Suara yang digelorakan menurutnya bisa melalui gerakan-gerakan tertentu maupun melalui politik. Emil pun menekankan, anggapan politik itu kotor menurutnya kurang tepat.
Foto: Dokumen
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak anak muda untuk berani menyuarakan kepentingan masyarakat. Suara yang digelorakan menurutnya bisa melalui gerakan-gerakan tertentu maupun melalui politik. Emil pun menekankan, anggapan politik itu kotor menurutnya kurang tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengajak anak muda untuk berani menyuarakan kepentingan masyarakat. Suara yang digelorakan, menurut dia, bisa melalui gerakan-gerakan tertentu ataupun melalui politik. Emil pun menekankan, anggapan politik itu kotor menurutnya kurang tepat.

"Politik itu realitas, cara berpolitik itu pilihan," kata Emil, Selasa (23/5/2023).

Emil pun berpesan, ketika generasi muda masuk ke dunia politik agar selalu menggunakan cara berpolitik yang baik. Termasuk apabila nanti menjadi perumus kebijakan, agar juga mempertimbangkan sains dan ilmu pengetahuan sebagai dasar. Bukan hanya pertimbangan politik praktis dengan kebijakan populis, melainkan juga kurang solutif.

"Kalau anak-anak muda yang idealis ini enggan masuk politik, kancah politik kita hanya akan diisi oleh orang-orang yang oportunis," ujarnya.

Selain melalui politik, kata dia, anak muda juga bisa bersuara lewat beragam media. Terlebih saat ini kemajuan teknologi informasi semakin pesat. Zaman dulu, menurut dia, harus berdemo besar-besaran untuk mendapat atensi. Sedangka saat ini, hanya dengan satu postingan di media sosial yang kemudian viral, bisa menjadi atensi pemangku kebijakan.

Emil juga menekankan pentingnya melakukan validasi data sebelum bersuara di media sosial. Sebab, kata dia, kemajuan teknologi informasi ini juga berimplikasi pada disrupsi informasi yang terjadi pada hari ini.

"Selain itu, anak muda juga bisa menyuarakan aspirasinya melalui wakil rakyat di DPR dan DPRD," ujarnya.

Emil mengatakan, peranan anak muda sangat dibutuhkan dalam pembangunan daerah maupun negara. Terlebih saat ini Indonesia tengah bersiap menghadapi bonus demografi. Yakni, jumlah penduduk berusia produktif mencapai 70 persen pada tahun 2045.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement