Senin 15 May 2023 16:20 WIB

PP Alumni Perintahkan Islah Bahrawi Ziarah ke Makam Syaichona Moh Cholil

PP ASSCHOL beri peringatan Islah usai tuding santri Ponpes Sidogiri pengkhianat.

Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi.
Foto: Dok pribadi
Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Alumni dan Simpatisan Syaichona Moh Cholil di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, memberikan surat peringatan kepada Islah Bahrawi. Dalam surat yang diteken Ketua III H Jauzi M.Pd, memperhatikan Anggaran Dasar (AD) Alumni dan Simpatisan Syaichona Moh Cholil (ASSCHOL) Bab III Pasal 5 Ayat 3-4 berbunyi, "Melestarikan nilai-nilai ajaran Islam dan budaya santri di tengah-tengah masyarakat, demi terjaganya nama baik Pondok Pesantren sebagai wujud dari ilmu yang manfaat dan barokah."

Kemudian, "Meningkatkan peran dan kiprah alumni serta simpatisan dalam membangun berbagai aspek kehidupan masyarakat."

Baca: Gus Syamsul Singgung Islah Bahrawi Soal Tudingan Santri Sidogiri Pengkhianat

Menurut Jauzi, berdasarkan poin di atas maka Pengurus Pusat ASSCHOL memberikan peringatan kepada Islah Bahrawi sebagai salah satu alumni Ponpes Syaichona Moh Cholil agar senantiasa menjaga silaturahim, keharmonisan, dan hubungan baik antarpesantren. "Dan selalu berhati-hati dalam memberikan pernyataan di tengah-tengah masyarakat," kata Jauzi.

Sekretaris III Pengurus Pusat ASSCHOL Yunus Mansur Yasin, S.Pd.I juga memberi peringatan kepada Islah Bahrawi. "Dengan ini juga memerintahkan saudara Islah Bahrawi untuk menyesali perbuatan dan kesalahannya serta bertobat dengan berziarah ke makam Syaichona Moh Cholil Bangkalan selambat-lambatnya tujuh hari sejak surat ini dikeluarkan," kata Yunus.

Dia menegaskan, surat peringatan tersebut harus dipatuhi Islah Bahrawi. "Surat ini untuk dipatuhi segera dilaksanakan, semoga Allah Swt senantiasa menjaga kita dari segala keburukan," ujar Yunus.

Baca: Klarifikasi Lengkap Islah Bahrawi Usai Sebut Santri Ponpes Sidogiri Pengkhianat Bangsa

Sebelumnya, Direktur Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi memberikan klarifikasi usai menyebut semua santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri maupun tokoh NU Garis Lurus pengkhianat bangsa. Dia menuturkan, ada silap ucap usai memaparkan ceramah di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, beberapa waktu silam.

"Saya menyadari ada kesalahan ucap saya di dalam, halaqoh saya. Waktu itu saya menceritakan penyerang-penyerang terhadap saya, dan juga saya menyuarakan tentang Nahdlatul Ulama, penguatan fiqih peradaban Nahdlatul Ulama (NU)," ujar Islah kepada Republika.co.id di Jakarta pada Senin (15/5/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement