Sabtu 13 May 2023 13:08 WIB

Di Jayapura Sirine Tsunami Berbunyi Setiap Bulan pada Tanggal 26, Ada Apa?

Bunyi sirene ini akan mencapai radius 3 sampai 5kilo meter dari gedung MRP.

Sejumlah pelajar melintas di samping alat pendeteksi tsunami atau Tsunami Early Warning System (TEWS)
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Sejumlah pelajar melintas di samping alat pendeteksi tsunami atau Tsunami Early Warning System (TEWS)

REPUBLIKA.CO.ID, 

 

 

 

SENTANI -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Jayapura, Provinsi Papua mengatakan, sirine tsunami akan berbunyi setiap tanggal 26 setiap bulannya. Bunyi sirine ini, untuk keperluan pemeliharaan dan uji kerja alat tersebut.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura Herlambang Hudha mengatakan, bahwa sirine tsunami saat ini telah diaktifkan kembali. "Jadi kami mengaktifkan kembali sirine tsunami BMKG Jayapura, setiap bulan pada tanggal 26 sirine ini akan berbunyi dan lokasinya di belakang kantor Majelis Rakyat Papua," katanya, Sabtu (13/5/2023).

Menurut dia, tujuan sirene tsunami ini dibunyikan setiap bulan adalah untuk keperluan pemeliharaan uji unjuk kerja dan kesiapsiagaan sesuai standar operasional prosedur (SOP) sirine tersebut. "Kita akan tes untuk membunyikan sirene pada pukul 10.00 WITA pada tanggal 26 dan bunyi sirene ini akan mencapai radius 3 sampai 5kilo meter dari gedung Majelis Rakyat Papua," katanya.

Dia menjelaskan, untuk kepentingan tersebut, maka pihaknya mengimbau agar warga masyarakat yang berada di sekitar Jayapura untuk tidak panik ketika mendengar bunyi sirene tsunami berbunyi.

"Kami sudah menyurat kepada 15 pihak seperti seperti Pemerintah Kota Jayapura, Kapolda Papua, Kepala BPBD Provinsi Papua dan lai nya terkait pelaksanaan membunyikan sirene setiap bulan," katanya.

Dia menambahkan, hal ini sudah menjadi standar operasional prosedur (SOP) yang harus dilakukan sehingga pihaknya berharap masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa.

"Ketika sirine tsunami berbunyi, kami harap masyarakat tidak terganggu dan tetap menjalankan aktivitas serta kerjanya seperti biasa tanpa perlu merasa cemas," demikian Herlambang Hudha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement