Selasa 09 May 2023 17:49 WIB

Puluhan Gunung di Bawah Laut Ditemukan di Perairan NTT

Beberapa gunung yang ditemukan berdekatan dengan permukaan laut.

Suasana gunung api bawah laut (Hydrothermal) di kawasan laut Desa Sirui, Kota Sabang, Aceh, Ahad (19/3/2023). Gunung api bawah laut yang berada di kedalaman sekitar 10 meter tersebut hingga kini masih aktif dan menjadi salah satu lokasi paling diminati oleh penyelam domestik maupun mancanegara.
Foto: Antara/Khalis Surry
Suasana gunung api bawah laut (Hydrothermal) di kawasan laut Desa Sirui, Kota Sabang, Aceh, Ahad (19/3/2023). Gunung api bawah laut yang berada di kedalaman sekitar 10 meter tersebut hingga kini masih aktif dan menjadi salah satu lokasi paling diminati oleh penyelam domestik maupun mancanegara.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG--Pusat Hidro Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) bersama para peneliti dan akademisi dari lima universitas di Indonesia menemukan ada sekitar 29 gunung bawah laut yang masih aktif di perairan Flores, Nusa Tenggara Timur.

Komandan Pushidrosal (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat kepada wartawan di Kupang, Selasa mengatakan puluhan gunung itu ditemukan saat pihaknya menggelar Ekspedisi Jala Citra-3 2023 Flores yang berlangsung selama kurang lebih tiga bulan di wilayah NTT.

Baca Juga

"29 gunung itu belum semuanya diteliti lebih lanjut mana saja yang aktif dan tidak aktif," katanya usai menghadiri diskusi ilmiah tentang Progress Ekspedisi Jala Citra 3-2023 Flores di Aula Rektorat Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.

Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan tidak ditemukan adanya gelembung di sekitar sejumlah gunung tersebut. Sehingga terkait mana gunung bawah laut yang aktif dan tidak belum bisa diketahui.

Namun walaupun demikian dalam penelitian tersebut tim peneliti yang selama melakukan penelitian menggunakan KRI menemukan adanya coral, batu-batuan yang ditemukan di puncak gunung tersebut sudah diambil.

Sampel batu-batuan dan coral tersebut lanjut dia akan diperiksa di Badan Geologi di Bandung untuk memastikan status dari gunung bawah laut tersebut. Untuk sebaran gunung bawah laut yang ditemukan tersebut juga tersebar di bagian barat Pulau Flores, bagian utara, Flores bagian selatan, dan masuk di beberapa pulau.

Beberapa gunung yang ditemukan juga ujar dia dekat dengan permukaan laut sehingga perlu kehati-hatian ketika kapal berlayar. Namun ujar dia masyarakat tidak perlu takut atau cemas dengan adanya penemuan gunung-gunung tersebut.

"Masyarakat tidak perlu takut dengan gunung-gunung yang ada ini, walaupun pernah terjadi di Jepang kapal pecah karena ada gunung meletus di bawah laut. Sehingga kapal-kapal tersebut langsung dimuseumkan," kata Nurhidayat.

Lebih lanjut kata dia Ekspedisi Jala Citra-3 2023 Flores etape keempat akan kembali digelar dalam waktu dekat dan akan kembali melakukan penelitian di sejumlah lokasi yang sudah ditentukan. Wakil Rektor Undana Kupang Jefri Bale mengapresiasi upaya dari TNI AL dalam membantu masyarakat NTT khususnya para nelayan dalam pemetaan dan penelitian di laut.

"Kegiatan penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan rujukan bagi pemerintah pusat dan provinsi sehingga ke depan bisa muncul kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan kondisi di perairan, termasuk budaya dan prilaku masyarakat nelayan dan pesisir di Flores," tutur dia.

Peneliti yang terlibat dalam Ekspedisi Jala Citra 3-2023 Flores, antara lain, Mayor Laut (P) Danar JP, selaku Kadepsur KRI Spica-934 Pushidrosal, Dr Anindya Wirasatriya, dari Universitas Diponegoro, Dr Astyka Pamumpuni dari Institut Teknologi Bandung, Ashari Wicaksono, dari Universitas Trunojoyo Madura. Selain itu juga ada Dr Eng Masita Dwi dari Universitas Indonesia, serta Dr M Aldila Syariz dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement