Kamis 04 May 2023 21:52 WIB

Pengamat: Golkar Merasa Lebih Dihargai dengan Gerindra Dibanding PDIP

Pengamat polisi menilai Golkar merasa lebih dihargai dengan Gerindra dibanding PDIP.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan). Pengamat polisi menilai Golkar merasa lebih dihargai dengan Gerindra dibanding PDIP.
Foto: dok Golkar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan). Pengamat polisi menilai Golkar merasa lebih dihargai dengan Gerindra dibanding PDIP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar mengkonfirmasi tidak akan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Partai bersambung pohon beringin itu justru membuka peluang memberi dukungan kepada Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyebut alasan Golkar yang mengindikasikan merapat ke koalisi mengusung Prabowo. 

Baca Juga

"Saya kira memang Golkar merasa bahwa kehadirannya lebih berharga dan lebih bermakna dengan Gerindra ketimbang dengan PDIP," kata Qodari dalam keterangannya kepada Republika, Kamis (4/5/2023).

Dia menilai hal ini karena PDIP bisa maju mengusung calon presiden sendiri tanpa koalisi dengan partai lain. Sebaliknya, Partai Golkar dam Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain jika ingin mencalonkan presiden.

"PDIP sudah bisa sendiri, sementara Gerindra kalau mau maju Pilpres harus berkoalisi. Kursinya gerindra 78, lebih sedikit dibandingkan dengan golkar. sementara kursinya PDIP 128 di  atas Golkar, jadi Gollkar itu secara eksistensial lebih bermakna di Gerindra," ujarnya.

Faktor lainnya, lanjut Qodari, indikasi merapatnya Golkar ke Prabowo adalah ikatan emosional Prabowo yang pernah menjadi keluarga besar partai yang kini dipimpin oleh Airlangga Hartanto.

"Menurut saya itu sangat mungkin ya pertama kalau bicara latar belakang, Prabowo kan dulu pernah jadi keluarga besar Golkar. Jadi ikatan emosionalnya lebih dalam dibandingkan Ganjar pranowo yang notabene memang kader PDIP," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan bahwa partainya telah membentuk tim pemenangan bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Tim pemenangan untuk pemilihan umum (Pemilu) 2024 itu dibentuk tanpa keduanya menjalin koalisi.

Ia juga mengkonfirmasi, Partai Golkar tak mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres), meski tak diungkapkannya secara eksplisit. Namun, partainya membuka peluang dukungan kepada Prabowo Subianto yang merupakan rekan koalisi dari PKB.

"Kan kemarin PPP ngajak Golkar untuk ikut dukung Pak Ganjar, tapi hari ini ada pertemuan dengan Pak Muhaimin. Artinya sudah menjawab," ujar Nusron di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Rabu (3/5/2023).

"Meskipun tidak jawaban dengan kata-kata, tapi jawaban perbuatan. Kata Pak Faisol Riza, kiai-kiai PKB, bahasa tingkah lebih fase daripada bahasa yang lainnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement