Senin 08 May 2023 13:18 WIB

Jaringan TelkomGroup Dilengkapi Teknologi Keamanan Mutakhir untuk Dukung KTT ASEAN

Meski begitu, Telkom memastikan jaringan sudah aman dan hambatan bisa diatasi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Fuji Pratiwi
Kondisi Posko Telkom Group KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (3/5/2023). Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia Herlan Wijanarko menyatakan, beberapa hari menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), jaringan yang tersedia telah menerima 600 ribu serangan.
Foto: Republika/Dwina Agustin
Kondisi Posko Telkom Group KTT ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (3/5/2023). Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia Herlan Wijanarko menyatakan, beberapa hari menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), jaringan yang tersedia telah menerima 600 ribu serangan.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia Herlan Wijanarko menyatakan, beberapa hari menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dipastikan aman dan terlindungi dari serangan.

"Soal security ini kita tidak menghendaki ada serangan, kalau ada kita sudah pasang teknologi paling baru next generation firewall," ujar Herlan di Posko Telkom Group KTT ASEAN 2023 Labuan Bajo pada Rabu (3/5/2023).

Baca Juga

Herlan menjelaskan, serangan yang terdeteksi hingga Rabu (3/5/2023) sudah mencapai 600 ribu. Jumlah ini cukup tinggi jika melihat serangan jaringan diterima saat penyelenggaraan KTT G20 mencapai 800 ribu.

"Event ini berarti menarik banget, tapi kita sudah antisipasi," ujar Herlan.

Implementasi next generation firewall ini berada di dua titik, yaitu Maumere dan Kupang. "Untuk antisipasi potensi serangan terkait layanan dan infrastruktur kita. Ini sudah dipersiapkan lama," ujar Herlan.

Kesiangan ini pun didukung dengan IT tools yang dipantau selama 24 jam secara real time. Telkom sudah punya aplikasi yang bisa memonitor performa infrastruktur.

Menurut perwakilan Telkom Indonesia itu, tindakan tersebut juga telah diaplikasikan dalam penyelenggaran KTT G20 di Bali pada November tahun lalu. "Kita selalu kondisi maksimal, yang beda adalah jangan lengah, walau G20 sudah selesai jangan lekas berbangga hati, tetap waspada setiap event besar kecil sama critical-nya," kata Herlan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement