Senin 01 May 2023 15:19 WIB

Pesan untuk Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dari Teman Seangkatan Jebolan UGM

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sedang bertarung sebagai capres.

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Foto: Youtube
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seorang alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, TM Luthfi Yazid, menuliskan curahan isi hati dan harapan. Hal tersebut ditujukan kepada dua orang koleganya yang saat ini sedang sama-sama ‘bertarung’ sebagai calon presiden dari pendukung yang berbeda, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

Anies Baswedan didukung oleh Nasdem, PKS, dan Demokrat. Sedangkan Ganjar Pranowo didukung oleh partai yang berseberangan dengan tiga partai sebelumnya, yaitu PDIP, PPP, dan akan menyusul sejumlah partai lainnya.

Baca Juga

Berikut adalah beberapa poin penting dalam tulisan TM Luthfi Yazid, sebagaimana dimuat dalam tulisan berjudul Surat Terbuka Alumni UGM untuk Ganjar dan Anies, Tetaplah Bersahabat Jabatan Hanya Amanah yang dimuat Republika.co.id pada Ahad 30 April 2023.

Hal itu berkaitan dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang berbeda dukungan partai dan sedang memperebutkan posisi pemenang dalam pemilihan presiden 2024.

Pertama adalah doa semoga keduanya sehat dan dalam lindungan Tuhan YME.

Kedua, Luthfi memohon maaf lahir dan batin karena masih dalam suasana Idul Fitri.

Ketiga, menyampaikan pesan Proklamator Ir Soekarno, dengan ucapannya: “Kutitipkan bangsa dan negeri ini kepadamu!”. 

Keempat, penulis memposisikan dirinya sebagai sahabat keduanya, karena seangkatan ketika kuliah di UGM. Penulis pernah berdebat dengan ganjar dan berdiskusi dengan Anies tentang semangat kepemudaan dan kebangsaan.

Kelima, sejak kuliah dulu, sudah banyak mahasiswa UGM memprediksi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo akan menjadi tokoh besar.

Keenam, dalam grup WA alumnus UGM yang berisikan aktivis, pernah ada yang mewacanakan Ganjar dan Anies diduetkan saja menjadi capres dan cawapres. Namun ketika itu ada yang merespons dengan imbauan jangan membicarakan politik praktis di grup tersebut.

Ketujuh, Ganjar dan Anies adalah sahabat baik, bahkan memiliki jalur “komunikasi khusus”, setidaknya sampai sebelum sahabat berdua dideklarasikan. Hubungan harmonis tersebut mudah-mudahan dapat ditiru oleh massa pendukung masing-masing (?), karena faktanya tidak sedikit yang kemudian “membentrokkan” dan “membenturkan” sahabat berdua. Dan kini situasinya sudah mulai terasa dan memanas.

Kedelapan, ini poin strategis dan penting, agar Ganjar dan Anies yang kini sudah menjadi capres, tetaplah berpikir jangka panjang, tetap berkawan, bersahabat dengan tulus. Jabatan hanyalah amanah dan sementara sifatnya, sedangkan persahabatan akan sangat bermakna untuk dipertahankan selamanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement