Senin 01 May 2023 13:10 WIB

200 PMI Berangkat ke Korsel Saat May Day, Kepala BP2Ml: Kami Siap Perangi Mafia

4.632 PMI diberangkatkan ke Korsel dalam program G To G untuk sektor manufaktur.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) Benny Rhamdani menegaskan, akan melindungi PMI dari sindikat mafia penempatan ilegal.
Foto: dok bp2mi
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) Benny Rhamdani menegaskan, akan melindungi PMI dari sindikat mafia penempatan ilegal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sebanyak 200 Pekerja Migran Indonesia (PMI) diberangkatkan ke Korea Selatan (Korsel) dalam program G to G di Hari Buruh Internasional atau May Day 2023. Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran (BP2MI) Benny Rhamdani menegaskan, akan melindungi PMI dari sindikat mafia penempatan ilegal.

"Di atas panggung yang megah ini kami jajaran BP2MI melepas 200 PMI dan bentuk penghormatan negara. Saya katakan komitmen kami di BP2MI melindungi PMI. Kita siap memerangi mafia penempatan ilegal PMI yang memperjualbelikan anak bangsa," kata Benny di Hotel El Royal, Jakarta, dalam keterangan, Senin (1/5/2023).

Baca Juga

Benny menegaskan, tidak ada kata kompromi bagi sikat sindikat atau penyalur ilegal PMI. Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu siap menabuh genderang perang demi melindungi pahlawan devisa negara.

Dia mengatakan, sudah ribuan PMI diselamatkan BP2MI yang hendak diberangkatkan melalui jalur non prosedural atau ilegal oleh mafia PMI. "Tidak ada kata kompromi untuk mafia PMI, komitmen saya semenjak dilantik oleh Presiden Jokowi untuk melindungi PMI dari ujung rambut sampai ujung kaki, kami di BP2MI sudah menangkap ribuan perusahaan penyalur ilegal dan menelungkan PMI yang sebelumnya diberangkatkan melalui jalur ilegal," ujarnya.

Karena itu, di hari May Day, Benny berharap tidak ada lagi penindasan oleh siapapun kepada para pekerja baik di luar negeri maupun di dalam negeri. "Di Hari May Day ini kita berharap dan mudah-mudahan tidak ada lagi penindasan oleh siapapun atas nama apapun kepada pekerja kita entah di di luar negeri atau di dalam negeri," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Benny juga menyampaikan, sejak Januari 2023 hingga saat ini, 4.632 PMI diberangkatkan ke Korea Selatan dalam program G To G untuk sektor vising dan manufaktur. "Terhitung sejak Januari 2023 kita sudah menempatkan 4.632 PMI ke Korea Selatan dan sekarang bulan keempat, jadi masih ada delapan bulan lagi karena hitungannya satu tahun 12 bulan," ujar dia.

Benny optimistis, target penempatan di tahun 2022 ke Korsel sebanyak 11.545 PMI bakal bertambah di tahun ini. "Kita yakin di tahun 2023 akan terus bertambah, padahal pada tahun-tahun sebelumnya kita hanya bisa menempatkan 7.000 pekerja, artinya apa Korea menjadi idol penempatan kita bagi semua anak bangsa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement