Sabtu 29 Apr 2023 11:38 WIB

Musim Kemarau Kering, BPBD DIY Waspadai Potensi Bahaya Kebakaran

Masyarakat diminta tidak membakar sampah, utamanya sampah daun kering.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyebut potensi kebakaran selama musim kemarau cukup tinggi di wilayah setempat. Terlebih, musim kemarau tahun ini diprediksi lebih kering dari tahun sebelumnya.

Untuk itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, meminta masyarakat untuk tidak membuat sumber-sumber api yang dapat menyebabkan kebakaran. Seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, ataupun membuat sumber api lainnya yang dapat menyebabkan kebakaran.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak membakar sampah, utamanya sampah daun kering. Sampah daun kering ini dapat menyebabkan kebakaran jika dibakar berdekatan dengan sesuatu yang mudah terbakar.

"Sehingga dimohon tidak membuang puntung rokok sembarangan, peternak yang biasa membakar jerami di dekat kandang juga perlu mengawasi apinya sehingga tidak merembet ke tempat lain," kata Lilik kepada Republika.

Jika memang harus melakukan aktivitas yang mengharuskan menggunakan api, kata Lilik, maka diharapkan agar lebih berhati-hati guna menghindari terjadinya kebakaran.

Selain adanya potensi kebakaran, DIY juga memiliki potensi terjadinya bencana kekeringan. Pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka menghadapi musim kemarau tahun ini.

Baik itu dengan instansi yang ada di tingkat kabupaten/kota maupun di tingkat provinsi. Terlebih, BMKG memprediksi panjang musim kemarau tahun ini akan terjadi hingga 20 dasarian yakni hingga Oktober 2023 nanti, dengan puncak musim kemarau di DIY akan terjadi pada Juli-Agustus 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement