REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta warga agar memaksimalkan tempat penampungan air yang ada guna mengantisipasi kekeringan dampak musim kemarau. "Penampungan-penampungan air cukup besar bisa dimaksimalkan untuk menampung hujan yang masih turun pada musim peralihan ini," kata Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah di Bantul, Jumat (28/4/2023).
Menurut dia, sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, musim kemarau 2023 yang diprediksi terjadi mulai Mei akan lebih kering dibanding kemarau sebelumnya, karena dampak fenomena El Nino. Namun, dia mengatakan, pada akhir April hingga dasarian pertama Mei, masih musim peralihan yang ada potensi hujan, sehingga harapannya tempat penampungan-penampungan itu bisa dimaksimalkan menampung air hujan untuk persediaan ketika musim kemarau.
"Dengan demikian, ketika dibutuhkan masyarakat untuk mengairi sawah atau untuk kebutuhan hewan ternak masih bisa digunakan," katanya.
Untuk kebutuhan air bersih harian, kata dia, masyarakat bisa berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai ketersediaan air di wilayahnya. "Masyarakat agar berkoordinasi denganpemerintah daerah dan instansiatau lembaga terkait untuk mengantisipasi kesulitan air bersih," katanya.
Ia mengatakan, BPBD juga sudah mempersiapkan bantuan atau distribusi air bersih ke masyarakat. "Sebagai antisipasi, BPBD Bantul sudah mempersiapkan distribusi air bersih jika nanti ada permintaan air bersih dari masyarakat," katanya.