REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kunjungan wisatawan ke objek wisata Situ Bagendit di Kabupaten Garut selama momen libur Lebaran 1444 H mengalami peningkatan berkali-kali lipat dibandingkan momen libur lainnya. Namun, jumlah kunjungan wisatawan tak melebihi saat momen libur Lebaran tahun lalu.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Agus Ismail mengatakan, rata-rata kunjungan wisatawan ke Situ Bagendit saat ini mencapai 4.000-5.000 orang per hari. Meski lebih tinggi dibandingkan momen libur panjang lainnya, angka itu tak melebihi kunjungan wisatawan selama libur Lebaran 1443 H.
"Karena mungkin tidak aneh lagi. Kan dibuka sejak tahun lalu setelah ada penataan, jadi euforia masyarakat luar biasa ke Bagendit. Kalau sekarang sudah banyak yang tahu, jadi kurang," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat (28/4/2023).
Selain itu, saat ini terdapat banyak alternatif objek wisata di Kabupaten Garut. Pasalnya, hampir semua objek wisata di daerahnya telah beroperasi normal seperti sebelum pandemi Covid-19. Alhasil, banyak wisatawan yang memilih untuk mengunjungi objek wisata selain Situ Bagendit.
Kendati kunjungan ke Situ Bagendit menurun, Agus mengatakan, secara keseluruhan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut mengalami peningkatan. Ia mengeklaim, hingga Rabu (26/4/2023), terdapat 1 juta wisatawan di seluruh objek wisata di Kabupaten Garut.
"Sampai Rabu, sudah ada 800an ribu wisatawan ke objek wisata di Garut. Itu pun banyak yang tak terpantau juga. Saya kira sudah mencapai angka 1 juta," ujar dia.
Menurut Agus, saat ini kunjungan wisatawan ke Kabupaten Garut mulai mengalami penurunan. Pasalnya, rata-rata masyarakat telah kembali masuk kerja. Namun, diperkirakan kunjungan akan kembali meningkat pada akhir pekan ini.
"Perkiraan mulai tinggi lagi akan terjadi pada akhir pekan ini, karena long weekend. Mudah-mudahan naik lagi ini," ujar dia.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, pihaknya akan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang ada pada objek wisata. Pasalnya, terdapat sejumlah fasilitas yang sudah kurang baik kondisinya.
"Jalan ini kan sebelah sini rusak, saya mohon maaf kemarin tidak sempat diperbaiki. Nah mudah-mudahan ini setelah ini bisa ada perbaikan. Saya juga sudah menghubungi BBWS tiga bulan sebelumnya untuk melakukan pengerukan, karena kalau tidak dikeruk ini gulmanya sangat banyak, " kata Helmi saat meninjau Situ Bagendit, Jumat.
Terkait pengelolaan sampah, Helmi mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan penanganan optimal. Alhasil, masih terdapat tumpukan sampah di beberapa titik.
Meski begitu, menurut dia, pihaknya sudah menetapkan beberapa titik yang akan dijadikan sebagai pengelolaan sampah mini. Diharapkan itu dapat mengurangi melimpahnya tumpukan sampah.