Kamis 27 Apr 2023 19:45 WIB

Longsor Tutup Akses Jalan Talegong-Mekarmukti, Puluhan Kendaraan Sempat Terjebak

Longsor terjadi di jalur yang menghubungkan empat desa di Talegong, Garut.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Pekerja mengoperasikan alat berat pada proyek perbaikan longsor (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pekerja mengoperasikan alat berat pada proyek perbaikan longsor (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bencana tanah longsor kembali terjadi di Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, pada Rabu (26/4/2023). Akibatnya, jalur Talegong-Mekarmukti di Kampung Ciwaru, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, yang menghubungkan empat desa di wilayah itu sempat tertutup. 

Camat Talegong Muhammad Badar Hamid mengatakan, kejadian tanah longsor itu terjadi pada Rabu sekitar pukul 14.30 WIB. Material tanah longsor yang merupakan lumpur dan batu menutup akses jalur Ciwaru. Alhasil, kendaraan roda dua dan roda empat tak bisa melintas. 

Baca Juga

"Tidak ada korban jiwa. Hanya longsoran menutup jalan," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (27/4/2023).

Ia menjelaskan, bencana tanah longsor di wilayah itu memang sering terjadi apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Namun, biasanya material longsoran dapat dibersihkan oleh warga sekitar secara manual.

 

Badar mengatakan, usai menerima laporan kejadian tanah longsor itu, pihaknya langsung melakukan upaya pembersihan jalan. Alih-alih selesai, material longsoran yang jatuh justru makin banyak.

"Kemarin kejadiannya terus-terusan. Akhirnya, setelah dilakukan penanganan swadaya ternyata material terus turun. Jadi saya tutup dulu pukul 20.00 WIB sampai pagi. Ternyata paginya makin parah," kata dia.

Badar kemudian berkoordinasi dengan dinas terkait agar menurunkan alat berat untuk membersihkan material longsoran di jalan milik Kabupaten Garut itu. Baru pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB material longsoran berhasil dibersihkan. Saat ini, jalan itu telah bisa kembali dilintasi kendaraan dari dua arah.

"Jalan itu memang biasanya tak terlalu ramai. Namun sekarang momen mudik, jadi agak ramai. Tadi ada 35 mobil terjebak dari tadi malam, tidak bisa lewat," kata dia.

Menurut Badar, longsor di jalur Ciwaru bukanlah sesuatu yang baru. Hampir setiap tejadi hujan, hampir pasti terjadi longsor di jalur itu.

"Memang di sana rutin, kalau ada hujan yang cukup besar, pasti longsor. Mudah-mudahan tidak hujan lagi," kata dia.

Badar mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah menyiapkan anggaran untuk penanganan mitigasi di jalur itu. Rencananya, penanganan itu akan mulai dilaksanakan pada Mei 2023.

"Jadi tebingnya diberesin dulu, setelah itu jalannya," ujar Badar.

Menurut Badar, jalur Ciwaru itu cukup vital bagi warga setempat. Pasalnya, jalur Ciwaru menghubungkan empat desa di Kecamatan Talegong, yaitu Mekarmulya, Mekarwangi, Selaawi, dan Mekarmukti. Jalur itu juga bisa tembus ke Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement