Kamis 27 Apr 2023 14:20 WIB

Kisah Petinggi Gojek dan Sejumlah Tokoh Dapat Hidayah di Masjid Agung Al-Azhar

Masjid Agung Al- Azhar adalah cagar budaya kebanggaan orang dari berbagai kawasan

Kegiatan dakwah di Masjid Agung Al-Azhar Jakarta.
Foto:

Oleh : SHABAH SYAMSI; Pendakwah

Calon muhtadin (muallaf) di Masjid Agung Al Azhar biasanya diislamkan secara terbuka bakda sholat Jumat atau sholat wajib berjamaah. Lokasinya di depan mihrab Masjid. Proses dilakukan dengan upacara resmi dipimpin oleh pembawa acara; dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Alquran, lalu prosesi pengislaman oleh ketua Takmir Masjid atau yang mewakili.

Kemudian ditutup dengan doa, pemberian hadiah berupa mushaf Alquran, seperangkat alat sholat, dan buku keislaman, lalu diikuti dengan ucapan selamat dari seluruh jamaah yang hadir.

Kepada mereka yang hendak masuk Islam, selalu saya tanya tentang alasan masuk Islam. Bermacam-macam cerita motivasi masuk Islam. Ada karena mimpi sholat, mendengar azan, melihat kaligrafi ayat-ayat Alquran, ada pula yang malu-malu karena mau menikah, bahkan calonnya pun diajak serta dalam acara sangat sakral itu.

Seorang lagi bercerita masuk Islam karena teman kantornya yang Muslim. Dia terheran-heran dengan kebiasaan teman muslimnya. Setiap istirahat kantor jam 12-13, selain pergi ke kantin, makan siang, ngobrol, dan nyantai, teman Muslim itu izin pergi beberapa menit pergi ke mushalla kantor untuk shalat zuhur.

Teman non muslim itu terheran, dalam waktu 1 jam istirahat, teman Muslim itu sempat ketemu Tuhan, beribadah dan berdoa, padahal dirinya dalam sepekan pun tidak selalu aktif datang ke gereja hari Ahad. Hidup teman Muslim itu terlihat tenang dan tenteram. Dari pertemanan itu akhirnya non-Muslim itu memutuskan masuk Islam di Masjid Agung Al Azhar didampingi teman akrabnya.

Lain lagi cerita Michael Lewis, direktur aplikasi Gojek milik menteri Pendidikan Nasional, Nadim Makarim itu. Lewis yang saya beri tambahan nama menjadi Ahmad Michael Lewis mengagumi dan belajar Islam sejak sebelum bekerja di Jakarta. Dia belajar tentang Islam di negara asalnya, Amerika. Dia mengagumi kehebatan Nadim Makarim kawannya itu waktu sekolah di Amerika. Maka dia memutuskan untuk bekerja mendukung usaha bisnis online itu. 

Di Jakarta, Ahmad Lewis menemukan keramahan muslim Jakarta. Dia melihat masyarakat Islam dengan semarak kegiatan keislaman yang luar biasa. Berbagai kegiatan Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, hari-hari besar Islam, termasuk suasana islami setiap hari di kantornya. Keputusan masuk Islam akhirnya dilakukan di Masjid Agung Al Azhar Jakarta.

Dulu ada seorang perempuan anak pendeta masuk Islam. Ayah dan keluarganya tidak mengizinkan. Dia diusir dari keluarganya. Untung calon suaminya mengajak masuk Islam di Masjid Agung Al Azhar. Tidak lama kemudian perempuan itu dinikahi. Masuk Islam, mendapat hidayah dengan risiko harus kehilangan keluarga yang dicintai.

Islam dicintai plus dimusuhi

lihat halaman berikutnya...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement