Rabu 26 Apr 2023 13:24 WIB

Antisipasi Kepadatan Penumpang KRL, KAI Ubah Rute Pemberhentian Kereta

Saat musim libur Lebaran, hampir setiap waktu penumpang memadati stasiun.

Sejumlah penumpang berjalan keluar dan masuk gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Bogor, Kota bogor, Jawa Barat, Senin (24/4/2023). VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menyebutkan kepadatan penumpang KRL Jabodetabek sejak H+1 hingga H+2 Lebaran didominasi pengguna musiman yang memanfaatkan waktu liburnya untuk bersilaturahmi dengan kerabat ataupun berwisata ke sejumlah tempat di Jabodetabek, seperti Kota Tua, Monas, Kebun Raya Bogor, dan sejumlah obyek wisata lainnya. Antisipasi Kepadatan Penumpang KRL, KAI Ubah Rute Pemberhentian Kereta
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sejumlah penumpang berjalan keluar dan masuk gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Bogor, Kota bogor, Jawa Barat, Senin (24/4/2023). VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menyebutkan kepadatan penumpang KRL Jabodetabek sejak H+1 hingga H+2 Lebaran didominasi pengguna musiman yang memanfaatkan waktu liburnya untuk bersilaturahmi dengan kerabat ataupun berwisata ke sejumlah tempat di Jabodetabek, seperti Kota Tua, Monas, Kebun Raya Bogor, dan sejumlah obyek wisata lainnya. Antisipasi Kepadatan Penumpang KRL, KAI Ubah Rute Pemberhentian Kereta

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- PT Kereta Api Indonesia menyiapkan rekayasa perjalanan kereta rel listrik (KRL) rute Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk mengantisipasi kepadatan penumpang pada musim libur Lebaran 2023.

VP Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba saat ditemui di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (25/4/2023), mengatakan sebanyak 1.080-1.090 perjalanan telah disiapkan karena volume penumpang saat liburan berbeda dibandingkan hari biasanya. Saat musim libur Lebaran seperti saat ini, hampir setiap waktu penumpang memadati beberapa stasiun-stasiun di Jabodetabek, khususnya stasiun yang dekat dengan destinasi wisata.

Baca Juga

"Walaupun memang volume penumpangnya tidak seperti hari kerja, yakni hampir mencapai satu juta saat ini, di antara 900 ribu, tetapi, kami mengantisipasi dengan adanya rekayasa pola operasi supaya penumpang dapat kami layani dengan baik," kata Anne.

Pola rekayasa operasi yang dilakukan oleh PT KAI adalah dengan mengubah rute pemberhentian kereta. Sebagai contoh, ada kereta dari arah Jakarta hanya berhenti sampai Stasiun Depok, setelah itu kereta akan kembali menuju stasiun awalnya di Jakarta.

Kemudian, kereta yang seharusnya berangkat dari Depok diubah keberangkatan awalnya menjadi dari Bogor. "Hal-hal ini akan meminimalkan keterlambatan dan mengangkut penumpang yang di jam tertentu itu naik signifikan," kata Anne.

PT KAI Commuter mencatat selama tiga hari Lebaran, penumpang yang terangkut KRL berjumlah lebih dari tiga juta penumpang. Mobilisasi masyarakat pada libur Lebaran tahun ini meningkat.

Kenaikan jumlah penumpang KRLpada libur Lebaran tahun ini berkisar di angka 17-20 persen, salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan itu adalah tidak ada lagi pembatasan aktivitas. "Bahkan, di hari kerja yang biasanya juga Manggarai ini melayani (penumpang) yang transit bisa mencapai 200 ribu, selama libur Lebaran rata-ratanya 180-190 ribu (penumpang)," ujar Anne.

Jam sibuk KRL Jabodetabek pada libur Lebaran adalah dari sejak pagi sampai sore hari, berbeda dengan hari biasa yaitu dua jam pagi hari dan dua jam sore hari.

"Kalau ini (selama libur Lebaran) nggak. Jadi, mulai dari pukul 09.00 sampai nanti sore sebelum maghrib ini semuanya peak (puncak kepadatan)," kata Anne.

Di Stasiun Jakarta Kota, PT KAI melayani lebih dari 100 ribu orang per hari sejak Lebaran. Stasiun tersebut masuk ke dalam 10 besar volume tertinggi tujuan dari pengguna jasa KRL di Jabodetabek.

Sementara itu, lebih dari 230 ribu orang berangkat dan datang dari Stasiun Bogor pada Senin (24/4/2023). Meskipun demikian, Anne mengatakan sejauh ini jadwal KRL Jabodetabek tidak mengalami perubahan. Kereta beroperasi normal dari pukul 04.00 hingga pukul 10.00 dini hari.

Angkutan pengumpan pun telah disiapkan untuk mengantisipasi 180 ribu penumpang yang transit di Stasiun Manggarai. "Hanya di jam-jam tertentu pengguna itu berbeda dengan yang tiap hari naik commuter (KRL) pagi dan sore. Jadi, dari kita tadi jam 10 (pagi) nanti menuju maghrib dan setelah maghrib biasanya ramai. Ini kita antisipasi dengan memaksimalkan rekayasa pola operasi dengan 1.100 perjalanan," kata Anne.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement