REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyebut data sementara korban kebakaran gedung Trans Studio Mal (TSM) Makassar, Jalan Metro Tanjung Bunga tercatat sebanyak 32 orang.
"Ada 17 orang di Rumah Sakit Siloam dan beberapa lainnya di puskesmas sekitar sini (lokasi kejadian). Sementara 32 orang," ujar Ramdhan di halaman TSM Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (24/4/2023) malam.
Sedangkan korban satu orang yang pingsan telah dievakuasi karena mengalami sesak nafas sudah berangsur pulih, dan telah diizinkan pulang dari Rumah Sakit Siloam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Makasaar Nursaidah Sirajuddin menambahkan, dari jumlah korban 32 orang ada seorang dilarikan ke Rumah Sakit Siloam dalam keadaan tidak sadar. Dan beberapa lainnya ditangani tim nakes 42 puskesmas didatangkan untuk membantu korban.
"Untuk korban ditangani Puskesmas Mamajang dua orang, Mangasa dua orang, serta beberapa lainnya sudah ditangani. Kami sudah koordinasikan dengan Dinkes Provinsi sesuai arahan wali kota untuk semua rumah sakit dibuka, jadi tidak ada penolakan. Diagnosis sementara adalah sesak karena asap,"' ujarnya menambahkan.
Saat ditanyakan apakah informasinya korbannya didominasi anak-anak, kata dia, masih belum masuk laporannya, karena fokus utama menyelamatkan korban didahulukan.
Mengenai dengan perkembangan evakuasi, wali kota menyatakan saat ini tim Pemadam Kebakaran telah melakukan pendinginan dan konsentrasi asap masih terjebak di dalam. Sehingga perlu pengisap asap dengan alat blower. Hanya saja digunakan satu, masih butuh beberapa blower untuk mempercepat proses pencarian, karena lampu telah dinyalakan.
"Sementara penyisiran belum ada ditemukan korban, itu dilihat dari video, pandangan sangat terbatas. Penyisiran dilakukan tim terpadu menggunakan alat, masker oksigen. Secara normal belum bisa masuk ke dalam, saya coba masuk tapi tidak bisa" ujar Danny.
Kebakaran TSM Makassar diduga dipicu korsleting listrik. Berdasarkan keterangan Direktur Utama (Dirut) Trans Kalla Makassar, Max Kambuan musibah kebakaran diduga dipicu korsleting listrik atau arus pendek di salah satu both foto pada lantai satu gedung setempat.
"Kebakaran dipicu arus pendek di salah satu booth yang berbahan kertas. Memang dibuat replika menara Eiffel dihiasi lampu untuk swafoto. Dari rekaman video beredar memang panas lampu yang menimbulkan asap hingga terbakar," ujarnya.
Pada saat kertas itu terbakar, kata dia, api mengalir ke atas membuat both yang disiapkan berfoto-foto naik ke atas hingga both itu terjatuh hingga membuat kepanikan pengujung. Saat ditanyakan bagaimana dengan antisipasi kebakaran apakah sudah disiapkan Hydran maupun Apar dan berfungsi, kata dia berdalih, itu berfungsi.
"Kalau saya lihat tadi dari dalam selangnya terbuka semua, semua berfungsi, banjir tadi di atas. Kalau jumlah pengunjung Mal yang datang hingga tadi diperkirakan tiga ribuan orang. Soal penanganan korban tentu kami lihat nanti, kami bertanggung jawab," papar dia kepada wartawan.