Senin 24 Apr 2023 17:18 WIB

Suhu Udara di Ciayumajakuning Sangat Panas, Ini Penjelasan BMKG

Kondisi cuaca panas di Ciayumajakuning juga dikeluhkan pemudik yang melintas.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nora Azizah
Suhu udara di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) terasa panas menyengat selama sepekan terakhir (Foto: ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Suhu udara di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) terasa panas menyengat selama sepekan terakhir (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Suhu udara di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) terasa panas menyengat selama sepekan terakhir. Kondisi itu dikeluhkan masyarakat, termasuk pemudik yang melintasi wilayah tersebut.

Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, suhu panas yang ekstrim sedang melanda negara-negara Asia sepekan terakhir. Meski Indonesia tidak mengalami gelombang panas, namun suhu maksimum udara permukaan juga tergolong panas.

Baca Juga

"Tak hanya di Ciayumajakuning, suhu panas ini juga merata di wilayah Indonesia lainnya," ujar pria yang biasa disapa Faiz itu kepada Republika.co.id, Senin (24/4/2023).

Faiz menerangkan, berdasarkan penjelasan dari Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG, ada beberapa penyebab suhu panas di Indonesia selama sepekan terakhir, yakni pertama, dinamika atmosfer yang tidak biasa.

Kedua, suhu panas bulan April di wilayah Asia selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semua matahari lonjakan panas tahun 2023 terparah. Ketiga, tren pemanasan global dan perubahan iklim : gelombang panas ‘heatwave’ semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering.

Keempat, dominasi Monsun Australia Indonesia memasuki musim kemarau. Kelima, intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan.

"Di Ciayumajakuning, suhu maksimum (dalam sepekan terakhir) tercatat 35 C di Majalengka hari kemarin," terang Faiz.

Sementara itu, suhu panas tersebut dikeluhkan masyarakat di Kabupaten Indramayu. Meski sudah terbiasa mengalami suhu panas, namun mereka mengaku suhu panas selama sepekan terakhir terasa lebih menyengat.

"Panasnya terasa sangat menyengat, bikin gerah," kata seorang warga di Kecamatan Indramayu, Ineke (25).

Hal serupa dikeluhkan seorang pemudik motor asal Cikarang, Riano. Dia mengaku memilih istirahat dalam waktu yang cukup lama saat melewati jalur pantura Indramayu.

"Sinar mataharinya menyengat dan bikin silau. Lebih baik istirahat dulu sampai udara terasa lebih adem," kata Riano, saat ditemui sedang beristirahat di salah satu masjid di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement